Jakarta (ANTARA) - Personel band Islandia, Sigur Ros didakwa menggelapkan pajak setelah pemerintah setempat menggelar penyelidikan atas keuangan band itu dalam tiga tahun terakhir.

Surat dakwaan dikeluarkan jaksa penuntut pada Kamis (28/3), menuduh para musisi mengirimkan pengembalian pajak yang salah dari tahun 2011 hingga 2014, sehingga dianggap menghindari pajak senilai 945.000 poundsterling (Rp17,5 miliar).

Anggota band menyalahkan mantan akuntan mereka, kemudian mengatakan siap bekerja sama dengan otoritas pajak setelah mengetahui dakwaan itu.

"Kami menyesal melihat kasus ini berakhir di pengadilan," demikian pernyataan Sigur Ros dilansir Guardian, Jumat (29/3), kemudian berjanji akan membersihkan nama baik band itu dengan menuntaskan kasus ini.

Aset empat personel band yang meliputi empat apartemen dan rumah senilai 4,9 juta poundterling (Rp90,8 miliar) pun dibekukan otoritas Islandia.

Baca juga: Band Sigur Ros ke Jakarta

Dua pertiga aset itu adalah milik pentolan band, Jon Thor Birgisson, yang saat ini bermukim di Los Angeles. Birgisson dituduh menghindari pajak penghasilan dan pajak investasi.

Menurut jaksa penuntut, anggota band lainnya Georg Holm, Kjartan Sveinsson dan Orri Pall Dyrason, juga dituduh tidak melaporkan jumlah total pendapatannya, menghindari pajak penghasilan serta pajak investasi.

"Anggota Sigur Ros adalah musisi, tidak ahli dalam pembukuan dan keuangan internasional," kata pengacara Bjarnfreour Olafsson dalam sebuah pernyataan.

Kendati demikian, tanggal persidangan kasus pajak ini belum ditentukan oleh otoritas setempat.

Baca juga: Sigur Ros berbahasa Sunda