Gaya sarung Ma'ruf Amin bisa jadi tren baru jika dikreasikan pemuda
30 Maret 2019 23:00 WIB
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (tengah) didampingi istri menghadiri debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA) - Penampilan Ma'ruf Amin yang selalu mengenakan sarung dinilai bisa menjadi tren busana baru, asalkan dikreasikan dengan gaya anak muda, kata konsultan fesyen Khairiyyah Sari.
"Pak Amin dengan sarung dan jas dan dia mengenakan kayak semacam slipper dan kopiah. Kalau dilihat itu cerminan tampilan orangtua kita saat Lebaran. Orang Sumatera begitu gayanya saat Lebaran," ujar Khairiyyah Sari yang biasa disapa Sari kepada Antara, Sabtu.
"Tapi sarung itu bisa menciptakan tren baru. Kemarin waktu saya ke Milan Fashion Week, ada salah satu editor fashion di sana pakai kopiah, terus syal yang penggunaannya gitu saja di leher kayak Pak Amin. Itu kan signature banget," lanjutnya.
None Jakarta tahun 1996 itu mengatakan bahwa sarung merupakan budaya Indonesia yang menyimpan potensi besar jika dikembangkan. Apalagi Indonesia memiliki beragam kain tradisional yang bisa dijadikan sarung bermotif unik.
"Kemarin itu kan sempat ada acara Festival Sarung Indonesia. Sarung itu kan busana nasional juga, asal gayanya dimudain itu sebenarnya bisa jadi trendsetter," jelas Sari.
Sari menambahkan, "Tadi di Indonesia Fashion Week juga ada bikin kreasi sarung berdasarkan pikiran atau gaya yang mereka pikirkan. Ini jadi sebuah kreasi baru, yang tadinya bapak-bapak banget sekarang bisa digayain."
Baca juga: Gaya berbusana Jokowi dan Prabowo menurut konsultan fesyen
Baca juga: Pengamat sebut debat capres keempat lebih menarik
Baca juga: Prabowo pertanyakan investasi asing di Indonesia
Baca juga: TKN: Prabowo tidak paham kondisi pertahanan keamanan
"Pak Amin dengan sarung dan jas dan dia mengenakan kayak semacam slipper dan kopiah. Kalau dilihat itu cerminan tampilan orangtua kita saat Lebaran. Orang Sumatera begitu gayanya saat Lebaran," ujar Khairiyyah Sari yang biasa disapa Sari kepada Antara, Sabtu.
"Tapi sarung itu bisa menciptakan tren baru. Kemarin waktu saya ke Milan Fashion Week, ada salah satu editor fashion di sana pakai kopiah, terus syal yang penggunaannya gitu saja di leher kayak Pak Amin. Itu kan signature banget," lanjutnya.
None Jakarta tahun 1996 itu mengatakan bahwa sarung merupakan budaya Indonesia yang menyimpan potensi besar jika dikembangkan. Apalagi Indonesia memiliki beragam kain tradisional yang bisa dijadikan sarung bermotif unik.
"Kemarin itu kan sempat ada acara Festival Sarung Indonesia. Sarung itu kan busana nasional juga, asal gayanya dimudain itu sebenarnya bisa jadi trendsetter," jelas Sari.
Sari menambahkan, "Tadi di Indonesia Fashion Week juga ada bikin kreasi sarung berdasarkan pikiran atau gaya yang mereka pikirkan. Ini jadi sebuah kreasi baru, yang tadinya bapak-bapak banget sekarang bisa digayain."
Baca juga: Gaya berbusana Jokowi dan Prabowo menurut konsultan fesyen
Baca juga: Pengamat sebut debat capres keempat lebih menarik
Baca juga: Prabowo pertanyakan investasi asing di Indonesia
Baca juga: TKN: Prabowo tidak paham kondisi pertahanan keamanan
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Tags: