Jakarta (ANTARA) - Calon presiden petahana Joko Widodo akan menjelaskan Indonesia tak perlu coba-coba ideologi lain selain Pancasila dalam debat capres putaran keempat.

“Jadi enggak perlu lagi dengan ideologi-ideologi lain dicoba. Persoalannya tinggal bagaimana kita bersatu,” kata Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf, Aria Bima, di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu, sebelum pelaksanaan debat putaran keempat.

Dalam debat, kata dia, Jokowi akan menekankan pentingnya kebersatuan untuk tetap dijaga dan agar masyarakat Indonesia tetap bersatu.

Jokowi juga akan menekankan pada tema-tema seperti kebijakan penetapan hari lahir Pancasila dan revisi UU terorisme.

“Itu bersama-sama menangkap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila yang berbasis kekerasan,” katanya.

Jokowi, kata dia, selama ini selalu berupaya untuk mencegah masuknya ideologi trans-nasional bersama ormas-ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan ormas agama lain.

Menurut dia, yang terjadi sekarang adalah semakin menguatnya faktor-faktor disintegrasi bangsa dalam bentuk disintegrasi sosial termasuk suku, ras, dan agama.

“Jokowi ingin ada UU yang memberi penguatan pada faktor-faktor itu. Saya kira ini yang akan dijelaskan dalam debat. Kami yakin dalam substansi bukan hanya suatu narasi dengan gambaran tapi suatu yang telah dilaksanakan empat tahun,” katanya.

Baca juga: KPU gelar debat capres keempat

Baca juga: Ma'ruf Amin yakin Jokowi lebih paham soal keamanan dalam debat

Baca juga: Pengamat: Masing-masing capres punya 'amunisi' untuk debat ke-4