Pelatihan Surat Kecakapan Khusus diberikan pada ratusan pelaut di NTT
30 Maret 2019 12:50 WIB
Ratusan pelaut dari di Provinsi Nusa Tenggara Timur diberi pelatihan Surat Kecakapan Khusus (SKK) melaut yang diadakan Kementerian Perhubungan melalui instansi terkait di daerah. (Foto: Dok. HNSI Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Kupang (ANTARA) - Sebanyak lebih dari 300 warga pelaut dari sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan pelatihan Surat Kecakapan Khusus (SKK) melaut yang diadakan pihak Kementerian Perhubungan melalui instansi terkait di daerah setempat.
"Pelatihan SKK ini penting untuk mendapatkan identitas bagi warga kita yang berprofesi sebagai pelaut," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi NTT, Wham Nurdin di Kupang, Sabtu.
Pelatihan tersebut berlangsung dari 28 Maret hingga 1 April 2019 dengan melibatkan ratusan pelaut, sebagian besar dari Kota Kupang, selain itu dari Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Sabu Raijua.
Wham Nurdin selaku pihak HNSI yang dilibatkan dalam pelatihan itu menyebutkan, peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat profesi baik sebagai nahkoda maupun bagian kamar mesin.
"Sehingga ini menjadi identitas sekaligus menunjukkan bahwa mereka sudah berkompetensi dalam menjalankan profesinya sebagai pelaut," ujarnya.
Ia mengatakan, khusus di sektor perikanan, kepemilikan SKK akan memudahkan para nelayan untuk mengajukan pembuatan ahli nautika kapal perikanan (Ankapin).
Selain nelayan, lanjutnya kepemilikan SKK juga sebagai bukti kompetensi bagi pelaut yang mengoperasikan kapal-kapal niaga untuk angkutan penumpang antarpulau.
"Seperti untuk kapal-kapal kecil yang melayani Kupang-Semau, di Rote Ndao, Sabu Raijua, dan sekitarnya," katanya.
Pihaknya mendorong warga pelaut di daerah lainnya yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu agar antusias mengikuti pelatihan serupa ketika diadakan di daerahnya.
"Kami berharap antusias di daerah lain juga tinggi karena ini penting bagi kita pelaut apalagi ini juga menyangkut aspek keselamatan manusia saat berlayar di laut," tambahnya.
"Pelatihan SKK ini penting untuk mendapatkan identitas bagi warga kita yang berprofesi sebagai pelaut," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi NTT, Wham Nurdin di Kupang, Sabtu.
Pelatihan tersebut berlangsung dari 28 Maret hingga 1 April 2019 dengan melibatkan ratusan pelaut, sebagian besar dari Kota Kupang, selain itu dari Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Sabu Raijua.
Wham Nurdin selaku pihak HNSI yang dilibatkan dalam pelatihan itu menyebutkan, peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat profesi baik sebagai nahkoda maupun bagian kamar mesin.
"Sehingga ini menjadi identitas sekaligus menunjukkan bahwa mereka sudah berkompetensi dalam menjalankan profesinya sebagai pelaut," ujarnya.
Ia mengatakan, khusus di sektor perikanan, kepemilikan SKK akan memudahkan para nelayan untuk mengajukan pembuatan ahli nautika kapal perikanan (Ankapin).
Selain nelayan, lanjutnya kepemilikan SKK juga sebagai bukti kompetensi bagi pelaut yang mengoperasikan kapal-kapal niaga untuk angkutan penumpang antarpulau.
"Seperti untuk kapal-kapal kecil yang melayani Kupang-Semau, di Rote Ndao, Sabu Raijua, dan sekitarnya," katanya.
Pihaknya mendorong warga pelaut di daerah lainnya yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu agar antusias mengikuti pelatihan serupa ketika diadakan di daerahnya.
"Kami berharap antusias di daerah lain juga tinggi karena ini penting bagi kita pelaut apalagi ini juga menyangkut aspek keselamatan manusia saat berlayar di laut," tambahnya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: