Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang Januari hingga Maret 2019 telah terjadi 1.107 kejadian bencana alam di seluruh wilayah Indonesia.

"Rangkaian bencana yang terjadi di Indonesia itu, baik berupa gempa bumi, longsor, banjir, puting beliung dan lainnya, dan sampai dengan 28 Maret tercatat 1.107 kejadian bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.

Sutopo menjelaskan secara rinci akibat kejadian bencana tersebut sebanyak 279 orang meninggal dunia, 96 orang hilang, 1.340 orang luka-luka, 850.772 orang mengungsi dan terdampak.

Selain itu, kejadian bencana tersebut juga menyebabkan 17.521 unit rumah rusak dengan rincian sebanyak 3.235 rusak berat, 2.955 rusak sedang dan 11.331 rusak ringan serta 531 fasilitas umum rusak.

"Tentu kerugian itu mencapai triliunan rupiah, kami belum menghitung berapa kerugian ekonomi, baik kerugian yang langsung maupun tidak langsung dari bencana, tapi bisa kita perkirakan mencapai triliunan rupiah," kata Sutopo.

Lebih dari 98 persen bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi.

Pada Maret, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup banyak dilaporkan terjadi di Riau dan
beberapa wilayah lainnya di Sumatera.

Bencana yang paling banyak menyebabkan korban jiwa pada bulan Maret adalah banjir dan tanah longsor di Jayapura.

Jika dibandingkan pada periode yang sama 2018 dengan 2019 terjadi peningkatan bencana. Jika dilihat yang paling banyak adalah banjir dan longsor.

"Terjadi peningkatan atau kenaikan hingga 32,4 persen kejadian bencana, pada 2018 tercatat 836 kejadian bencana," katanya.

Dari jumlah korban meninggal juga terjadi peningkatan dari 100 orang meninggal maupun hilang pada 2018, menjadi 375 orang pada 2019.

Jumlah korban luka-luka juga meningkat dari 290 orang pada 2018 menjadi 1.340 orang pada 2019. 640.296 orang mengungsi pada 2018 meningkat menjadi 850.772 orang pada 2019.

"Ini menunjukkan bahwa ancaman bencana di wilayah Indonesia meningkat, karena faktanya kejadian bencana meningkat," katanya.

Melihat sebaran bencana, kejadian bencana yang paling banyak terjadi di Jawa karena jumlah penduduk yang banyak dan menempati daerah yang rawan bencana dengan tingkat mitigasi yang masih sangat minim.

Hampir setiap tahun kejadian paling banyak bencana terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat, demikian Sutopo Purwo Nugroho.

Baca juga: Bencana alam dikhawatirkan meningkatkan jumlah penduduk miskin

Baca juga: BNPB mengingatkan potensi bencana alam di Indonesia