Timika (ANTARA) - SMA Negeri 1 Mimika sebagai satu-satunya sekolah rujukan berstandar nasional di wilayah itu membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk bisa menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Kepala SMA Negeri 1 Mimika Soro' Bato Sau kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan sekolahnya baru bisa menyelenggarakan UNBK tahun 2019 lantaran tahun-tahun sebelumnya terkendala akibat keterbatasan fasilitas komputer.

"Peserta UNBK SMA Negeri 1 Mimika sudah mengikuti simulasi sebelumnya, artinya peserta maupun perangkat peralatan yang diperlukan sudah siap untuk penyelenggaraan UNBK," kata Soro'.

SMA Negeri 1 Mimika menyiapkan 125 unit perangkat komputer untuk penyelenggaraan UNBK tingkat SMA yang akan dimulai secara serentak pada Senin (1/4) hingga Senin (8/4).

Peserta UNBK SMA Negeri 1 Mimika berjumlah 375 siswa sehingga pelaksanaan ujian dibagi dalam tiga sesi.

Soro mengatakan perjuangan untuk bisa menyelenggarakan UNBK di sekolahnya cukup panjang. Selama tiga tahun SMA Negeri 1 Mimika menyicil membeli laptop dari sumber dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dimana setiap tahun membeli lima laptop.

Pada 2018, SMA Negeri 1 Mimika juga mendapat bantuan 22 unit laptop dari Kemendikbud.

Guna mencukupi kebutuhan fasilitas komputer (laptop) mengingat jumlah peserta UN sangat banyak maka pihak SMA Negeri 1 Mimika menggelar rapat dengan orang tua siswa. Para orang tua siswa sangat mendukung agar SMA Negeri 1 Mimika bisa menyelenggarakan UNBK melalui pemberian dana Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP).

"Uang yang kami terima dari orang tua siswa berupa SPP itu digunakan untuk membelanjakan 80 unit laptop ditambah delapan server. Itu semua bersumber dari uang orang tua siswa. Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kalau sekolah ini ingin tetap eksis maka orang tua siswa harus mendukung," kata Soro.

Pihak sekolah telah berkoordinasi dengan jajaran PLN Area Timika untuk memastikan saat penyelenggaraan UNBK tidak terjadi pemadaman listrik di SMA Negeri 1 Mimika mengingat akhir-akhir ini selalu terjadi pemadaman listrik bergilir setiap harinya di Timika.

Meski memberi jaminan bahwa PLN tidak akan melakukan pemadaman listrik saat penyelenggaraan UNBK, namun pihak PLN setempat juga mengimbau sekolah-sekolah penyelenggara UNBK agar menyiapkan listrik cadangan.

"Kami menyiapkan listrik cadangan 18.000 KWH mengingat sekolah kami memiliki empat labaratorium komputer yang akan digunakan untuk penyelenggaraan UNBK. Kami terpaksa keluarkan anggaran tambahan untuk menyewa generator listrik. Apa boleh buat, itu semua demi kelancaran UNBK sembari berharap tidak ada pemadaman listrik saat pelaksanaan UNBK nanti," jelas Soro.

Pengawas SMA di Mimika Laurents Lassol mengatakan jajarannya sudah menyurati PLN dan Telkom Timika untuk memastikan saat penyelenggaraan UNBK SMA dan SMK di Mimika tidak terjadi pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet. Surat tersebut disertai denah lokasi sekolah yang menyelenggarakan UNBK.

"Untuk pelaksanaan UNBK tingkat SMK yang sudah berlangsung di Mimika semua berjalan lancar tanpa ada pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet. Kami menyampaikan apresiasi kepada PLN dan Telkom dan berharap kondisi serupa juga terjadi saat pelaksanaan UNBK tingkat SMA pekan depan," ujar Laurents yang juga Ketua Forum Komunikasi Paskibra Sekolah (FKPS) se Mimika itu.

Meski demikian, Laurents berharap semua sekolah penyelenggara UNBK agar mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik dengan menyiapkan generator listrik sendiri di sekolah masing-masing.

Dari 19 SMA di Mimika, 12 sekolah menyelenggarakan UNBK, sisanya tujuh sekolah masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Sekolah-sekolah penyelenggara UNBK tingkat SMA di Mimika antara lain SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, SMA Negeri 5, SMA Negeri 6, SMAK Santa Maria, SMA YPPK Tiga Raja, SMA Integral, SMA Advent, SMA Shining Star.

Adapun sekolah terjauh dan terpencil yang menyelenggarakan Ujian Nasional tingkat SMA di Mimika yaitu SMA Negeri 3 Mimika di Kokonao, ibukota Distrik Mimika Barat.

Baca juga: UNBK siap dilaksanakan di sekolah rujukan Kabupaten Mimika-Papua

Baca juga: Belasan SMK gelar UNBK tanpa jaringan internet