Data sejuta warga Tangerang belum miliki akta kelahiran diverifikasi
29 Maret 2019 16:56 WIB
Dra Hj Elfrida M.Si mewakili Dinas Dukcapil Kab Tangerang bersama Drs KH Saifullah Ma’shum M.Si dan Leopard Lyman beserta Peneliti dari Institut Kewarganegaraan Indonesia menyerahkan akta kelahiran secara simbolis kepada Suster Yustin Pengasuh Panti Asuhan Bhakti Luhur, Citra Raya, Kab Tangerang, Rabu, 30 Mei 2018. (Yayasan IKI / HO)
Tangerang (ANTARA) - Aparat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, melakukan verifikasi data bahwa ada sekitar satu juta warga yang berdomisili pada 29 kecamatan daerah itu belum memiliki akta kelahiran.
Kepala Seksi Kelahiran Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Joko Santoso di Tangerang, Jumat, mengatakan, pihaknya berupaya secara aktif mendatangi warga dengan cara berkeliling tiap kecamatan supaya mereka bersedia mengurus.
"Ada sebanyak 2,7 juta jiwa warga Kabupaten Tangerang berdasarkan Sistem Informasi Admistrasi Kependudukan (SIAK), maka satu juta belum punya akta kelahiran," katanya.
Joko mengatakan sejak 1 Januari 2019, pihaknya melakukan gerakan keliling kecamatan dan desa untuk memudahkan warga dengan harapan semua penduduk punya akta kelahiran.
Hal tersebut karena banyak warga yang tidak memiliki waktu luang untuk mengurus ke kantor Disdukcapil di Tigaraksa atau ke kantor kecamatan setempat.
Dia mengatakan persyaratan pembuatan akta kelahiran tidak rumit, tapi cukup dengan membawa KTP-el yang bersangkutan dan orang tua, kartu keluarga (KK) dan surat keterangan lahir.
Ia menjelaskan banyak kendala yang dihadapi warga karena tidak memiliki surat keterangan lahir dari rumah sakit atau bidan desa, maka mereka enggan mengurus akta kelahiran.
Masalah tanpa surat keterangan lahir itu, saat ini tidak menjadi alasan karena sudah ada surat keterangan dari Kemendagri yang tersedia di kantor desa maupun kecamatan untuk diisi sebagai salah satu persyaratan.
Belakangan ini, setiap desa ada sekitar 100 warga yang mengurus akta kelahiran, ini merupakan langkah positif atas kesadaran warga.
Keberadaan akta kelahiran adalah pengakuan negara tentang status individu, status perdata dan status kewarganegaraan seseorang.
Sedangkan akta kelahiran merupakan dokumen atau alat bukti yang sah mengenai identitas seseorang serta data dasar penetapan identitas dalam dokumen lain seperti ijazah, KTP, KK.
Ia menambahkan akta kelahiran sebagai alah satu syarat memasuki dunia pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi, melamar pekerjaan, termasuk menjadi anggota TNI dan Polri.
Bahkan akta kelahiran adalah salah satu syarat membuat KTP, KK dan nomor induk kependudukan, membuat paspor, mengurus warisan, dan persyaratan mendapatkan beasiswa.
Manfaat lain dari akta kelahiran adalah persyaratan pensiun bagi pegawai, pencatatan perkawinan, dokumen ibadah haji, mengurus akta kematian dan mengadopsi anak, demikian Joko Santoso.
Baca juga: IKI dan Pemkab Tangerang membagi akte kelahiran warga miskin
Baca juga: Warga Tionghoa Tangerang dapat bantuan kepengurusan akta lahir
Baca juga: IKI bantu sosialiasi akta lahir gratis di Kabupaten Tangerang
Kepala Seksi Kelahiran Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Joko Santoso di Tangerang, Jumat, mengatakan, pihaknya berupaya secara aktif mendatangi warga dengan cara berkeliling tiap kecamatan supaya mereka bersedia mengurus.
"Ada sebanyak 2,7 juta jiwa warga Kabupaten Tangerang berdasarkan Sistem Informasi Admistrasi Kependudukan (SIAK), maka satu juta belum punya akta kelahiran," katanya.
Joko mengatakan sejak 1 Januari 2019, pihaknya melakukan gerakan keliling kecamatan dan desa untuk memudahkan warga dengan harapan semua penduduk punya akta kelahiran.
Hal tersebut karena banyak warga yang tidak memiliki waktu luang untuk mengurus ke kantor Disdukcapil di Tigaraksa atau ke kantor kecamatan setempat.
Dia mengatakan persyaratan pembuatan akta kelahiran tidak rumit, tapi cukup dengan membawa KTP-el yang bersangkutan dan orang tua, kartu keluarga (KK) dan surat keterangan lahir.
Ia menjelaskan banyak kendala yang dihadapi warga karena tidak memiliki surat keterangan lahir dari rumah sakit atau bidan desa, maka mereka enggan mengurus akta kelahiran.
Masalah tanpa surat keterangan lahir itu, saat ini tidak menjadi alasan karena sudah ada surat keterangan dari Kemendagri yang tersedia di kantor desa maupun kecamatan untuk diisi sebagai salah satu persyaratan.
Belakangan ini, setiap desa ada sekitar 100 warga yang mengurus akta kelahiran, ini merupakan langkah positif atas kesadaran warga.
Keberadaan akta kelahiran adalah pengakuan negara tentang status individu, status perdata dan status kewarganegaraan seseorang.
Sedangkan akta kelahiran merupakan dokumen atau alat bukti yang sah mengenai identitas seseorang serta data dasar penetapan identitas dalam dokumen lain seperti ijazah, KTP, KK.
Ia menambahkan akta kelahiran sebagai alah satu syarat memasuki dunia pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi, melamar pekerjaan, termasuk menjadi anggota TNI dan Polri.
Bahkan akta kelahiran adalah salah satu syarat membuat KTP, KK dan nomor induk kependudukan, membuat paspor, mengurus warisan, dan persyaratan mendapatkan beasiswa.
Manfaat lain dari akta kelahiran adalah persyaratan pensiun bagi pegawai, pencatatan perkawinan, dokumen ibadah haji, mengurus akta kematian dan mengadopsi anak, demikian Joko Santoso.
Baca juga: IKI dan Pemkab Tangerang membagi akte kelahiran warga miskin
Baca juga: Warga Tionghoa Tangerang dapat bantuan kepengurusan akta lahir
Baca juga: IKI bantu sosialiasi akta lahir gratis di Kabupaten Tangerang
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: