Kemenperin fasilitasi mesin dan peralatan untuk WUB IKM di Cilacap
29 Maret 2019 13:40 WIB
Kasubdit Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Ni Nyoman Ambareny saat menyerahkan bantuan fasilitas mesin dan peralatan konveksi kepada perwakilan KUB Konveksi El Shadai di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jumat (29/3/2019). (Foto: Sumarwoto)
Cilacap (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memberikan bantuan fasilitas mesin dan peralatan untuk menumbuhkan serta mendukung wirausaha baru (WUB) industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Bantuan untuk empat kelompok usaha bersama (KUB) itu diserahkan secara langsung oleh Kepala Subdirektorat Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin Ni Nyoman Ambara Eny serta anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, Jumat.
Keempat kelompok penerima bantuan terdiri atas KUB Kelompok Wanita Tani Wanita Maju Lestari dengan anggota 10 orang yang menerima fasilitas mesin peralatan WUB IKM makanan ringan berbahan baku jamur, KUB Konveksi El Shadai dengan jumlah anggota delapan orang menerima mesin dan peralatan WUB IKM konveksi.
Selanjutnya, KUB Sumbu Urip yang beranggotakan 10 orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB perbengkelan roda dua, serta KUB Wiji Jaya Motor dengan jumlah anggota sembilan orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB IKM perbengkelan mobil.
Dalam kesempatan tersebut, Kasubdit Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Ni Nyoman Ambareny mengatakan penyaluran bantuan fasilitas mesin dan peralatan itu dalam rangka kegiatan penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil.
"Program ini adalah program prioritas kami di Kementerian Perindustrian. Jadi merupakan program penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil yang terselenggara atas kerja sama kami dengan Komisi VI DPR RI," jelasnya.
Ia mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, pihaknya juga diamanatkan untuk meningkatkan daya saing IKM, mengurangi kemiskinan melalui kesempatan kerja, serta menghasilkan produk dan jasa untuk diekspor.
Terkait dengan masalah pengangguran, dia mengatakan permasalahan tersebut sebenarnya secara perlahan sudah dapat diatasi oleh pemerintah namun angkatan kerja masih lebih banyak dari kesempatan kerja.
"Oleh karena itu, tentunya kami mengharapkan bapak-ibu sekalian ini sebagai wirausaha-wirausaha baru nantinya yang tentunya dengan bantuan mesin dan peralatan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi maupun kualitas produk dari bapak, ibu sekalian," katanya.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan akan ada pemantauan dari Inspektorat Jenderal Kemenperin maupun Badan Pemeriksa Keuangan untuk meninjau bantuan mesin dan peralatan yang telah diberikan kepada KUB secara acak.
Oleh karena itu, dia mengharapkan bantuan mesin dan peralatan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika terdapat permasalahan atau kesulitan dalam menggunakan fasilitas tersebut, KUB penerima bantuan bisa datang ke kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Cilacap.
"Kami memang minta untuk fasilitasi mesin dapat kami berikan dalam bentuk kelompok usaha bersama. Kami tidak bisa memberikan alat mesin kepada perseorangan," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mengharapkan bantuan mesin dan peralatan tersebut dapat berguna serta bermanfaat semaksimal mungkin dalam menjalan usaha yang ditekuni masing-masing KUB.
"Setelah itu, kita harapkan usaha bapak-ibu bisa lebih maju. Yang bidangnya produksi bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan lebih diminati oleh pasar, sedangkan yang di bidang jasa perbengkelan dapat memberikan jasa yang lebih berkualitas sehingga pelanggannya puas," katanya.
Saat ditemui di sela acara, salah seorang anggota KUB Sumbu Urip, Taslam Rahayu (39) mengatakan kelompok tersebut mengelola usaha perbengkelan sepeda motor sejak 2014.
"Kami sangat terbantu dengan bantuan mesin serta peralatan yang terdiri atas kompresor, kunci perbengkelan, dan inverter. Kami berharap usaha perbengkelan ini akan makin berkembang," katanya.
Bantuan untuk empat kelompok usaha bersama (KUB) itu diserahkan secara langsung oleh Kepala Subdirektorat Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin Ni Nyoman Ambara Eny serta anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, Jumat.
Keempat kelompok penerima bantuan terdiri atas KUB Kelompok Wanita Tani Wanita Maju Lestari dengan anggota 10 orang yang menerima fasilitas mesin peralatan WUB IKM makanan ringan berbahan baku jamur, KUB Konveksi El Shadai dengan jumlah anggota delapan orang menerima mesin dan peralatan WUB IKM konveksi.
Selanjutnya, KUB Sumbu Urip yang beranggotakan 10 orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB perbengkelan roda dua, serta KUB Wiji Jaya Motor dengan jumlah anggota sembilan orang menerima fasilitas mesin dan peralatan WUB IKM perbengkelan mobil.
Dalam kesempatan tersebut, Kasubdit Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Ni Nyoman Ambareny mengatakan penyaluran bantuan fasilitas mesin dan peralatan itu dalam rangka kegiatan penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil.
"Program ini adalah program prioritas kami di Kementerian Perindustrian. Jadi merupakan program penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil yang terselenggara atas kerja sama kami dengan Komisi VI DPR RI," jelasnya.
Ia mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, pihaknya juga diamanatkan untuk meningkatkan daya saing IKM, mengurangi kemiskinan melalui kesempatan kerja, serta menghasilkan produk dan jasa untuk diekspor.
Terkait dengan masalah pengangguran, dia mengatakan permasalahan tersebut sebenarnya secara perlahan sudah dapat diatasi oleh pemerintah namun angkatan kerja masih lebih banyak dari kesempatan kerja.
"Oleh karena itu, tentunya kami mengharapkan bapak-ibu sekalian ini sebagai wirausaha-wirausaha baru nantinya yang tentunya dengan bantuan mesin dan peralatan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi maupun kualitas produk dari bapak, ibu sekalian," katanya.
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan akan ada pemantauan dari Inspektorat Jenderal Kemenperin maupun Badan Pemeriksa Keuangan untuk meninjau bantuan mesin dan peralatan yang telah diberikan kepada KUB secara acak.
Oleh karena itu, dia mengharapkan bantuan mesin dan peralatan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika terdapat permasalahan atau kesulitan dalam menggunakan fasilitas tersebut, KUB penerima bantuan bisa datang ke kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Cilacap.
"Kami memang minta untuk fasilitasi mesin dapat kami berikan dalam bentuk kelompok usaha bersama. Kami tidak bisa memberikan alat mesin kepada perseorangan," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mengharapkan bantuan mesin dan peralatan tersebut dapat berguna serta bermanfaat semaksimal mungkin dalam menjalan usaha yang ditekuni masing-masing KUB.
"Setelah itu, kita harapkan usaha bapak-ibu bisa lebih maju. Yang bidangnya produksi bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan lebih diminati oleh pasar, sedangkan yang di bidang jasa perbengkelan dapat memberikan jasa yang lebih berkualitas sehingga pelanggannya puas," katanya.
Saat ditemui di sela acara, salah seorang anggota KUB Sumbu Urip, Taslam Rahayu (39) mengatakan kelompok tersebut mengelola usaha perbengkelan sepeda motor sejak 2014.
"Kami sangat terbantu dengan bantuan mesin serta peralatan yang terdiri atas kompresor, kunci perbengkelan, dan inverter. Kami berharap usaha perbengkelan ini akan makin berkembang," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: