Menteri-menteri ekonomi temui Wapres bahas GSP
29 Maret 2019 12:51 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menemui Wapres Jusuf Kalla di kantornya pada Jumat (29/3/2019). (ANTARA/Bayu Prasetyo)
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah menteri di bidang ekonomi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas kondisi ekspor Indonesia.
Para menteri yang terdiri atas Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tiba di Kantor Wapres, Jakarta pada Jumat sekitar pukul 10:00 WIB.
"Obrolan secara keseluruhan melihat bagaimana peningkatan ekspor kita," kata Enggartiasto mewakili para menteri yang hadir menjelaskan kepada media.
Menurut Enggartiasto, Wapres juga menanyakan tentang progres dari fasilitas keringanan tarif atau "generalized system of preferences" (GSP) Amerika Serikat.
GSP merupakan program Pemerintah AS untuk mendorong pembangunan ekonomi negara-negara berkembang berupa pembebasan bea masuk ribuan produk termasuk dari Indonesia, ke negeri Paman Sam tersebut.
Enggartiasto mengapresiasi Indonesia masih diberi kesempatan mendapatkan GSP tersebut.
Mendag menambahkan pemerintah AS menilai surplus perdagangan Indonesia besar terhadap AS.
"AS menyatakan dia tidak memaksakan sesuatu yang tidak mungkin, tapi tolong jangan dibatasi 'market access' mereka," jelas Enggartiasto.
Pertemuan itu berakhir pada sekitar pukul 11:15 WIB.
Para menteri yang terdiri atas Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tiba di Kantor Wapres, Jakarta pada Jumat sekitar pukul 10:00 WIB.
"Obrolan secara keseluruhan melihat bagaimana peningkatan ekspor kita," kata Enggartiasto mewakili para menteri yang hadir menjelaskan kepada media.
Menurut Enggartiasto, Wapres juga menanyakan tentang progres dari fasilitas keringanan tarif atau "generalized system of preferences" (GSP) Amerika Serikat.
GSP merupakan program Pemerintah AS untuk mendorong pembangunan ekonomi negara-negara berkembang berupa pembebasan bea masuk ribuan produk termasuk dari Indonesia, ke negeri Paman Sam tersebut.
Enggartiasto mengapresiasi Indonesia masih diberi kesempatan mendapatkan GSP tersebut.
Mendag menambahkan pemerintah AS menilai surplus perdagangan Indonesia besar terhadap AS.
"AS menyatakan dia tidak memaksakan sesuatu yang tidak mungkin, tapi tolong jangan dibatasi 'market access' mereka," jelas Enggartiasto.
Pertemuan itu berakhir pada sekitar pukul 11:15 WIB.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: