Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi kembali bergerak menguat seiring pengumuman data ekonomi terbaru Amerika Serikat.

Pada pukul 10.03 WIB, kurs rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.238 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.243 per dolar AS. Satu jam sebelumnya, rupiah masih melemah terhadap dolar.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat, mengatakan, data ekonomi AS terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut mencapai 2,2 persen pada triwulan IV-2018, di mana Sepanjang tahun 2018 ekonomi AS tumbuh 2,9 persen.

"Tampaknya ekonomi AS mencatatkan kinerja terbaiknya di tahun 2018, dan mulai menunjukkan perlambatan pada tahun-tahun mendatang," ujar Lana.

Pertumbuhan ekonomi AS untuk triwulan IV lebih rendah dibandingkan ekspekatasi konsensus 2,4 persen dan lebih rendah dibandingkan kinerja pada triwulan sebelumnya yang tercatat 3,4 persen. Sementara itu, pada triwulan II-2018 pertumbuhan ekonomi AS tercatat tinggi sebesar 4,2 persen dan triwulan I-2018 tercatat sebesar 2,2 persen.

Bank sentral AS The Fed sendiri memprediksi untuk tahun ini dan beberapa tahun mendatang pertumbuhan ekonomi AS akan menunjukkan tren perlambatan. Pertumbuhan ekonomi AS 2019 diprediksi akan mencapai 2,1 persen, 2020 menjadi 1,9 persen, dan pada 2021 menjadi 1,8 persen.

Pada Jumat pagi ini, dolar AS melemah terhadap Yuan 0,14 persen, Yen 0,12 persen. Dolar AS melemah terhadap Won 0,01 persen, dolar Singapura 0,04 persen, dan Baht 0,19 persen.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.244 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.255 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 1 poin
Baca juga: Jokowi: Gunakan hak pilih karena pemilu habiskan triliunan rupiah
Baca juga: Rupiah melemah seiring kembalinya kekhawatiran resesi AS