Batang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menginstruksikan pemakaian sarung batik bagi aparatur sipil negara (ASN) setiap hari Jumat sebagai upaya melestarikan kerajinan batik dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa sebelumnya penggunaan sarung sebagai busana bagi ASN hanya dipakai pada pekan tertentu saja, tetapi mulai 2 April 2019 harus dipakai oleh semua pegawai setiap hari Jumat.

"Pemakaian sarung batik sebagai busana kerja ASN ini akan diluncurkan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-113 Kota Pekalongan pada 2 April 2019," katanya.

Ia mengatakan pemakaian sarung batik bagi ASN akan diperkuat dengan surat edaran sehingga para pegawai wajib memakai busana sarung batik setiap hari Jumat.

"Kami berharap melalui penggunaan sarung batik setiap hari Jumat dapat memberikan efek positif bagi peningkatan ekonomi kepada para pelaku batik dan makin mengenalkan sarung batik di tingkat pasar nasional maupun internasional," katanya.

Wali kota mengatakan dalam rangkaian HUT Ke-113 Kota Pekalongan juga akan dimeriahkan sejumlah kegiatan seperti khataman Al Quran bersama 1.000 santri, lomba dialek khas Pekalongan, napal tilas, pergelaran seni, kirab budaya, dan istighatsah (doa bersama)

"Pada malam resepsi, kami juga mengundang salah satu musisi ternama yakni Ebiet G. Ade," katanya.

Menurut dia, peringatan HUT Ke-113 Kota Pekalongan akan ditutup dengan dialog keumatan yaitu dialog bersama tokoh lintas agama pada 6 April 2019.

"Kemudian pada malam harinya, akan digelar mengaji bersama ulama dan umaro yang akan disertai dengan pemutaran visualisasi selayang pandang Kota Pekalongan. Kegiatan pendukung lain juga banyak, salah satunya Pameran Pekan Informasi Daerah (PPID)," katanya.


Baca juga: Karnaval Budaya Batik Pekalongan diikuti 104 peserta

Baca juga: Pengusaha sarung batik Pekalongan sasar Asia Tenggara

Baca juga: Pemkot gelar "Pekalongan Batik Night Market"