Jayapura (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua mengklaim kesadaran masyarakat di wilayah Skouw Perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) menggunakan hak pilihnya terus meningkat.

Anggota KPU Provinsi Papua Tarwinto, di Jayapura, Kamis, mengatakan jika dibandingkan dengan pelaksanaan pemilu pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat khususnya yang bermukim di wilayah perbatasan semakin memahami dalam menggunakan hak pilih dan suaranya.

"Rencananya kami akan menggelar sosialisasi dan simulasi pada Sabtu (30/3) di Kampung Mosso yang terletak di wilayah Perbatasan RI-PNG setelah dari Kabupaten Sarmi," katanya.

Senada dengan Tarwinto, Kepala Pos Polisi (Kapospol) Subsektor Skouw Ipda Kasrun mengatakan kesadaran masyarakat perbatasan menggunakan hak pilihnya pada pemilu sudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Pasalnya, kini meskipun hari pasar di perbatasan yakni Selasa dan Kamis, warga yang bermata pencaharian pedagang bisa mendahulukan datang ke TPS, mencoblos baru ke perbatasan untuk berjualan," katanya.

Menurut Kasrun, pemahaman untuk datang ke TPS dari warga memang sudah ada, namun kini banyak warga PNG yang baru masuk ke wilayah Indonesia dan banyak keluarganya yang sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tetapi belum didata dengan baik.

"Sehingga kami berharap KPU segera melakukan sosialisasi dan simulasi agar ke depannya tidak mempersulit warga lagi ketika hendak mencoblos," ujarnya.

Sekadar diketahui, kawasan Perbatasan RI-PNG di Kota Jayapura ini nantinya memiliki dua buah TPS yang berada di Balai Desa Kampung Mosso dan lapangan helipad depan Kotis Satgas Pamtas wilayah setempat, di mana jumlah kepala keluarganya mencapai 161 KK dengan perkiraan pemilih berjumlah 500-600 orang.

Baca juga: KPU Batam siap gunakan Situng Pemilu 2019
Baca juga: KPU Nduga belum distribusi logistik pemilu delapan distrik
Baca juga: Komisioner: Rekapitulasi suara Pemilu 2019 dilakukan di Kantor KPU