New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street menurun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat turun lagi dan inversi yang berkepanjangan dalam kurva imbal hasil memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan merosot, tetapi bangkit dari posisi terendah 15-bulan yang dicapai semalam, karena investor tetap fokus pada dovishness bank-bank sentral secara global.
Kurva imbal hasil terbalik untuk pertama kalinya sejak 2007 terjadi pada Jumat (22/3) dan, jika inversi berlanjut, beberapa ahli mengatakan itu bisa menunjukkan kemungkinan resesi dalam satu hingga dua tahun.
Saham-saham bank dan keuangan jatuh, dengan indeks keuangan S&P 500 berakhir turun 0,4 persen.
"Kurva imbal hasil terbalik, itulah yang membuat investor khawatir dan itulah sebabnya Anda mendapatkan penjualan di sini. Ini jelas merupakan indikator ekonomi yang melambat, dan apakah mengalami resesi atau tidak, tidak ada yang benar-benar tahu. Tapi itu akan membuat jeda di pasar,” kata Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio.
Kekhawatiran tentang pertumbuhan global baru-baru ini meningkat di tengah data ekonomi yang lemah, dan Federal Reserve pekan lalu mengabaikan proyeksi-proyeksi kenaikan suku bunga tahun ini.
Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi bank sentral terbaru yang menunda rencana kenaikan suku bunga di tengah meningkatnya ancaman pertumbuhan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 32,14 poin atau 0,13 persen, menjadi berakhir di 25.625,59 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 13,09 poin atau 0,46 persen, menjadi ditutup di 2.805,37 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 48,15 poin atau 0,63 persen, menjadi ditutup di 7.643,38 poin.
Saham Lennar Corp naik 3,9 persen karena pengembangn perumahan nomor dua di AS itu mengatakan pihaknya memperkirakan pasar perumahan akan membaik, sementara saham KB Home, yang melaporkan hasil positif Selasa (26/3) malam, naik 2,7 persen.
Selain itu yang juga membantu adalah survei yang menunjukkan aplikasi hipotek (KPR) dalam pekan yang berakhir 22 Maret naik hampir sembilan persen di tengah suku bunga yang lebih rendah, menurut Mortgage Bankers Association.
Saham Centene Corp turun 5,0 persen, setelah firma asuransi kesehatan itu mengatakan akan membeli saingannya yang lebih kecil, WellCare Health Plans Inc, senilai 15,27 miliar dolar AS. Saham WellCare melonjak 12,3 persen.
Jumlah saham turun melebihi jumlah yang naik, di NYSE dengan rasio 1,26 banding satu, di Nasdaq dengan rasio 1,39 banding satu.
S&P 500 membukukan posisi 29 tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan enam terendah baru, sementara Komposit Nasdaq mencatat 32 tertinggi baru dan 64 terendah baru.
Volume pada transaksi mencapai 6,97 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,64 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Wall Street berakhir melemah karena imbal hasil obligasi AS turun lagi
28 Maret 2019 04:42 WIB
Wall Street. (Reuters) (Reuters/)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: