Gubernur Khofifah ajak pers jaga Jatim jelang Pemilu 2019
27 Maret 2019 22:45 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan di puncak acara Hari Pers Nasional 2019 dan HUT Ke-73 PWI Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (27/3/2019) malam. (Foto Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat pers menjaga kondusivitas di wilayahnya menjelang digelarnya Pemilihan Umum serentak pada 17 April 2019.
"Pers harus menjadi bagian dari penguatan di Jatim, bersama pemerintah dan Forkopimda," ujarnya di sela puncak acara Hari Pers Nasional 2019 dan HUT Ke-73 PWI Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap kemitraan yang kuat tersebut mampu mewujudkan pesta demokrasi berjalan dengan baik dan tanpa konflik.
Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Sosial itu menitipkan sosialisasi Nawa Bhakti Satya yang menjadi programnya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak selama memimpin Provinsi Jawa Timur lima tahun ke depan.
Kesembilan program tersebut yakni Jatim Sejahtera, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Kerja, Jatim Akses, Jatim Agro, Jatim Berkah, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni.
Sementara itu, Ketua bidang pengembangan PWI Daerah PWI Pusat Akhmad Munir menyampaikan tantangan masyarakat pers saat ini semakin berat ketika mengetahui era pasca-kebenaran (post truth) yang membuat nilai-nilai kebenaran menjadi elastis dan ditentukan oleh strategi serta siasat, bukan oleh norma.
“Di sinilah pers harus menjawab. Media sosial telah banyak tercemari pendakatan-pendekatan pasca-kebenaran, bahkan media konvensional terbawa ketika memiliki kepentingan lain, bukan kepentingan pers,” katanya.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara tersebut menjelaskan bahwa kepentingan pers adalah mengabdi dan melayani kepada publik.
“Jadi pers ideologinya kepentingannya kepada publik, ketika di luar kepentingan maka pers telah terseret dalam bagian dari kepentingan-kepentingan bukan masyarakat pers,” katanya.
Karena itulah, kata dia, masyarakat pers diharapkan tetap menjaga konsistensi terhadap ideologi dari godaan yang sangat banyak, antara lain kapital dan kekuasaan.
Di kesempatan sama, turut hadir sejumlah tokoh, seperti Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, sejumlah kepala daerah, tokoh-tokoh pers senior, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.
"Pers harus menjadi bagian dari penguatan di Jatim, bersama pemerintah dan Forkopimda," ujarnya di sela puncak acara Hari Pers Nasional 2019 dan HUT Ke-73 PWI Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap kemitraan yang kuat tersebut mampu mewujudkan pesta demokrasi berjalan dengan baik dan tanpa konflik.
Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Sosial itu menitipkan sosialisasi Nawa Bhakti Satya yang menjadi programnya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak selama memimpin Provinsi Jawa Timur lima tahun ke depan.
Kesembilan program tersebut yakni Jatim Sejahtera, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Kerja, Jatim Akses, Jatim Agro, Jatim Berkah, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni.
Sementara itu, Ketua bidang pengembangan PWI Daerah PWI Pusat Akhmad Munir menyampaikan tantangan masyarakat pers saat ini semakin berat ketika mengetahui era pasca-kebenaran (post truth) yang membuat nilai-nilai kebenaran menjadi elastis dan ditentukan oleh strategi serta siasat, bukan oleh norma.
“Di sinilah pers harus menjawab. Media sosial telah banyak tercemari pendakatan-pendekatan pasca-kebenaran, bahkan media konvensional terbawa ketika memiliki kepentingan lain, bukan kepentingan pers,” katanya.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara tersebut menjelaskan bahwa kepentingan pers adalah mengabdi dan melayani kepada publik.
“Jadi pers ideologinya kepentingannya kepada publik, ketika di luar kepentingan maka pers telah terseret dalam bagian dari kepentingan-kepentingan bukan masyarakat pers,” katanya.
Karena itulah, kata dia, masyarakat pers diharapkan tetap menjaga konsistensi terhadap ideologi dari godaan yang sangat banyak, antara lain kapital dan kekuasaan.
Di kesempatan sama, turut hadir sejumlah tokoh, seperti Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, sejumlah kepala daerah, tokoh-tokoh pers senior, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: