Manado (ANTARA) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang di Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) akan ditetapkan pada Juni 2019.

KEK pertama di provinsi ujung utara Sulawesi itu diharapkan menjadi yang terbaik di Indonesia.

"Saya hadir di sini karena optimis, Sulut akan memiliki KEK Pariwisata terbaik. Untuk itu unsur 3A (atraksi, akses, amenitas) harus berkelas internasional. Targetnya satu bulan dari sekarang sudah ditetapkan, atau paling lama bulan Juni 2019," kata Menpar pada "Kick off Meeting" Pengusulan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang di Manado, Rabu.

Menpar menjelaskan, untuk atraksi di provinsi ini tidak perlu diragukan lagi karena memiliki Taman Nasional Bunaken dan Selat Lembeh dengan "micro dive" yang sudah terkenal hingga dunia.

Tak hanya itu, kawasan ini akan menjadi internasional hub para yachter asing.

Di sisi akses, penambahan kapasitas bandara Sam Ratulangi menjadi suatu keharusan sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara sehingga bisa menampung turis lebih banyak.

"Landasan pacu juga harus diperpanjang menjadi 3.000x45 meter persegi. Rule of time dari bandara ke lokasi KEK kurang dari 2 jam dan jalannya juga sudah di perlebar 14 meter persegi," kata Menpar.

Untuk Amenities, lanjut Menpar, akan dibangun "luxury resort" sebagai rencana jangka panjang, namun itu, membutuhkan waktu lama.

"Saya usulkan harus membangun nomadic tourism yang implementasinya sangat cepat. Nantinya kawasan pendukung KEK juga akan tumbuh dengan cepat," ujarnya.