Beijing (ANTARA News) - China, Jumat, mengindikasikan mereka menentang sanksi terbaru AS terhadap Iran, dengan mengingatkan bahwa hal itu adalah langkah terburu-buru yang akan "mempersulit" masalah nuklir dengan Teheran. Washington mengumumkan sanksi baru tersebut pada Kamis, dengan menuduh pasukan Pengawal Revolusi pemerintah Teheran menyebarkan senjata pemusnah massal. Beijing bergabung dengan Moskow yang menentang langkah tersebut. "China selama ini menentang penerapan sanksi yang terlalu terburu-buru dalam hubungan internasional," kata juru bicara kementerian luar negeri, Liu Jianchao, dalam pernyataan pendek yang dipublikasikan di situs web kementerian tersebut (www.fmprc.gov.cn). "Hal itu hanya membuat suasana semakin sulit," katanya. Pernyataan Beijing tersebut menyusul pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengemukakan langkah AS itu hanya menyudutkan Iran dan menambah kekhawatiran internasional tentang Gedung Putih telah bersiap untuk perang. Washington menjatuhkan sanksi tersebut terhadap lebih dari 200 perusahaan milik Iran, bank-bank dan individu Iran serta kementerian pertahanannya, demikian Reuters.(*)