Tangerang (ANTARA) - Aparat Polresta Tangerang, Banten berupaya mencegah politik uang menjelang pemilu 2019 dengan mengaktifkan Babinkamtibmas tiap desa termasuk melibatkan Babinsa setempat.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif di Tangerang, Rabu mengatakan bila perlu dibuat sekat dan portal setiap pintu masuk menuju desa sebagai antisipasi.

"Tujuannya agar tidak ada warga lain yang masuk untuk memperkeruh suasana sehingga pemilu berjalan lancar tanpa kendala," katanya.

Sabilul mengatakan untuk mencegah terjadi politik uang, pihaknya melakukan razia gabungan dan mengaktifkan kembali siskamling terutama satu pekan menjelang 17 April 2019.

Masalah itu sehubungan pihaknya telah menetapkan tiga zona pengamanan pemilu 2019 dengan melibatkan sebanyak 3.400 petugas di lapangan dan pihak terkait lainnya.

Sedangkan zona tersebut di kawasan Utara (pesisir), Barat dan Selatan yang dipusatkan di Balaraja (Barat), di Kronjo (Utara) di Tigaraksa (Selatan).

Pengamanan juga dilakukan terhadap sekitar 9.000 tempat pemungutan suara (TPS) dan dibantu oleh Linmas (perlindungan masyarakat).

Namun petugas lainnya yang terlibat dalam pengamanan adalah Dinas Perhubungan (Dishub) menjaga kepancaran lalu lintas, Satpol PP dan dari Kodim setempat.

Dia menambahkan berdasarkan pengalaman bahwa politik uang untuk mendapatkan dukungan terutama pada pemilihan legislatif (pileg) memenangkan calon tertentu.

Pihaknya telah sepakat bahwa pemilu harus berjalan lancar sehingga setiap pintu masuk desa dijaga petugas menjelang H-3, ini mencegat agar orang asing.

"Ini juga bertujuan menghindari teror dan aksi sabotase sekitar TPS saat pemilu," kata mantan Kapolres Jember, Jawa Timur itu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, telah merampungkan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) tahap kedua pemilu 2019 sebanyak 2.118.565 pemilih tersebar pada 29 kecamatan.

Surat suara itu diantaranya sebanyak 1.198 pemilih tuna daksa, tuna netra, tuna rungu (wicara), tuna grahita dan disabilitas lainnya.