Madiun (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun memprediksi jumlah penumpang untuk perjalanan mudik maupun balik pada masa angkutan Lebaran 2019 akan naik seiring tingginya minat masyarakat menggunakan jasa KA.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, Selasa mengataka, target angkutan lebaran tahun ini diprediksi ada kenaikan sebesar 3 persen dari tahun 2018.
"Ini adalah hajat tahunan bagi PT KAI (Persero) khususnya Daop 7 Madiun. Keselamatan harus kita jaga dan pelayanan harus kami tingkatkan, agar pengguna jasa KA yang mudik dan balik menggunakan kereta api selalu merasa aman dan nyaman," ujar Ixfan kepada wartawan.
Menurut dia, masa angkutan Lebaran 2019 akan berlangsung selama 18 hari, mulai tanggal 26 Mei (H-10) sampai 16 Juni (H+10).
"Naiknya jumlah penumpang saat masa angkutan lebaran disebabkan karena tingginya keinginan calon penumpang untuk menggunakan jasa KA dalam perjalanan mudik dan balik," katanya.
Guna mengantisipasi animo calon penumpang yang tinggi, PT KAI (Persero) akan mengoperasikan 356 KA reguler dan 50 KA tambahan selama masa angkutan Lebaran 2019 berlangsung, dengan total mencapai 406 KA.
"Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 3 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 393 KA," kata Ixfan.
Khusus di wilayah Daop 7 Madiun, PT KAI menyediakan sebanyak 33.228 kursi per hari untuk melayani pemudik selama masa angkutan Lebaran 2019. Dari 33.228 kursi tersebut, sebanyak 26.332 kursi dari KA reguler dan 6.896 kursi dari KA tambahan.
Pihaknya berharap, masa angkutan Lebaran 2019 dapat berjalan lancar dan aman. Diperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2019 akan terjadi pada 29 Mei (H-7) dan puncak arus balik akan terjadi pada 9 Juni (H+3).
Baca juga: Tiket KA Lebaran 2019 di Daop Madiun masih tersedia
Baca juga: KAI Madiun sediakan 33.228 kursi per hari untuk Lebaran 2019
Penumpang KA Lebaran 2019 Daop Madiun diprediksi naik
26 Maret 2019 20:28 WIB
Suasana kedatangan penumpang di Stasiun Madiun. (Istimewa/ Humas Daop 7) (Istimewa/ Humas Daop 7/)
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: