Jakarta (ANTARA) - Hadirnya MRT (Moda Raya Terpadu) Jakarta seolah kian membangkitkan budaya jalan kaki di kalangan masyarakat Jakarta.

Hal itu terbukti dengan banyaknya masyarakat yang antusias menjajal MRT. Cici, seorang mahasiswi mengatakan dia jadi semangat berjalan kaki saat mencoba MRT karena moda transportasi itu sudah terintegrasi dengan transportasi umum lainnya.

"Bagus ya karena kalau lihat di artikel orang Indonesia itu males jalan kaki dibandingkan orang luar negeri," kata Cici saat dijumpai di kawasan stasiun MRT Dukuh Atas, Selasa.

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang ibu rumah tangga, Dartini. Ia mendukung MRT untuk mengajak masyarakat mulai budayakan berjalan kaki.

"Kalau saya sih senang-senang aja soalnya kan sehat juga dan yang jelas bisa mengurangi kemacetan," ujar Dartini.
Warga berswafoto dengan latar belakang trowongan pejalan kaki Dukuh Atas di Jakarta, Selasa (26/3/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Selain budaya jalan kaki menyehatkan dan mengurangi kemacetan, juga dapat mengurangi polusi udara. Seperti yang disampaikan seorang karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman-Thamrin, Didi.

"Ya tentu buat warga yang tidak biasa jalan kaki kurang nyaman ya, tapi lama-lama enak kok, lagian yang kerja kantoran kan enggak ke mana-mana, disatu sisi kita ngurangi polusi udara dengan jalan kaki," kata Didi

Sebelumnya, Direktur Utama MRT William Sabandar mengatakan salah satu tujuan kehadiran MRT adalah untuk mengubah budaya masyarakat yang terbiasa naik kendaraan pribadi untuk lebih banyak berjalan kaki.

"Kita ingin mengajak masyarakat Jakarta untuk mengubah budaya dari yang tadinya kemana-mana naik kendaraan pindah ke budaya berjalan kaki," kata William Sabandar di Jakarta, Jumat (22/3).

Ajakan tersebut dilakukan agar masyarakat turut serta dalam mengurangi polusi udara serta menerapkan pola hidup sehat dengan berjalan kaki.

"Kalau banyak masyarakat yang jalan kaki polusi udara setidaknya akan berkurang dan tentu saja akan lebih sehat kan kalau banyak berjalan kaki," ujar William.
Warga melintas di trowongan pejalan kaki Dukuh Atas di Jakarta, Selasa (26/3/2019) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


(Penulis: peserta Susdape XIX/Muhammad Adimaja)