BNI raih penghargaan teknologi "cash management" terbaik di Indonesia
26 Maret 2019 15:50 WIB
(ki-ka). Asia Head of Bureau Euromoney Matthew Thomas, Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi, dan Chief Editor Asiamoney Clive Horwood pada Asiamoney Best Bank Awards 2019 di Hong Kong, Senin malam (25/3/2019 ). (ANTARA/Corsec BNI)
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk berhasil mendapatkan gelar Best Bank for Technology in Cash Management for Indonesia dari AsiaMoney untuk kali kesepuluh sejak 2010.
Selain gelar tersebut, BNI juga sukses memboyong gelar Best Service NonFinancial Institution for Indonesia, Top 25 Market Leader Financial Institution for All Transactions – rank 14 from 25 in Asia Pacific serta 2nd Best Domestic Cash Manager, kata siaran pers BNI di Jakarta, Selasa.
AsiaMoney menyerahkan keempat penghargaan tersebut kepada BNI di Hong Kong, Senin (25/3) malam. Hadir untuk menerima penghargaan tersebut Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi. Turut hadir pada acara itu Pemimpin Kantor Cabang Luar Negeri BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi.
Teddy Wishadi mengatakan bahwa survei yang dilakukan AsiaMoney kembali menegaskan posisi BNI sebagai bank yang dapat memberikan layanan cash management paling piawai di Indonesia.
Pada Desember 2018, katanya, layanan cash management BNI menghasilkan saldo rekening giro rata-rata mencapai Rp142 triliun atau naik 26,8 persen pada periode yang sama pada 2017 yaitu Rp112 triliun.
Sedangkan volume transaksi pada 2018 sebesar Rp2.864 triliun atau naik 35,1 persen pada periode yang sama 2017 yaitu sebesar Rp2.120 triliun. Jumlah transaksi pada 2018 sebesar 115,8 juta atau naik 43,5 pada periode yang sama pada 2017 yaitu 80,7 juta item transaksi.
Sementara itu, per 31 Desember 2018, jumlah rekening institusi yang mempercayakan dananya dalam layanan cash management BNI mencapai 126.000 rekening, atau meningkat 25 persen dibandingkan jumlah per 31 Desember 2017, yang sebanyak 101.000 rekening perusahaan/ institusi.
Menurut Teddy, BNI diunggulkan dalam layanan cash management karena terus meragamkan fitur-fitur unggulannya. Fitur layanan cash management BNI antara lain BNIDirect (internet banking), solusi pembayaran yang terintegrasi, virtual account debit dan credit, serta student payment center untuk perguruan tinggi.
Selain itu, BNI juga mengapresiasi masukan dari nasabah yang membuat layanan ini menjadi customized.
Pembaca AsiaMoney secara online saat ini berjumlah sekitar 160.500 dan pembeli majalahnya sekitar 12.848. Sedangkan untuk pembaca Euromoney secara online sekitar 143.500 dan pembeli majalahnya 24.339.
AsiaMoney menyelenggarakan survei khusus untuk menggali informasi terkait industri layanan cash management terkini. Survei ini melibatkan lebih dari 3.000 lembaga keuangan dan 25.000 responden yang dianggap valid menjadi yang terbesar dilakukan oleh sebuah majalah di kawasan Asia Pasifik.
Survei ini sendiri dilakukan dengan menggali pendapat responden dan bukan dengan cara menilai institusi perbankan secara tidak langsung melalui pemberitaan media massa.
Baca juga: Euro menguat, survei bisnis Jerman kurangi kekhawatiran resesi ekonomi
Selain gelar tersebut, BNI juga sukses memboyong gelar Best Service NonFinancial Institution for Indonesia, Top 25 Market Leader Financial Institution for All Transactions – rank 14 from 25 in Asia Pacific serta 2nd Best Domestic Cash Manager, kata siaran pers BNI di Jakarta, Selasa.
AsiaMoney menyerahkan keempat penghargaan tersebut kepada BNI di Hong Kong, Senin (25/3) malam. Hadir untuk menerima penghargaan tersebut Pemimpin Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi. Turut hadir pada acara itu Pemimpin Kantor Cabang Luar Negeri BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi.
Teddy Wishadi mengatakan bahwa survei yang dilakukan AsiaMoney kembali menegaskan posisi BNI sebagai bank yang dapat memberikan layanan cash management paling piawai di Indonesia.
Pada Desember 2018, katanya, layanan cash management BNI menghasilkan saldo rekening giro rata-rata mencapai Rp142 triliun atau naik 26,8 persen pada periode yang sama pada 2017 yaitu Rp112 triliun.
Sedangkan volume transaksi pada 2018 sebesar Rp2.864 triliun atau naik 35,1 persen pada periode yang sama 2017 yaitu sebesar Rp2.120 triliun. Jumlah transaksi pada 2018 sebesar 115,8 juta atau naik 43,5 pada periode yang sama pada 2017 yaitu 80,7 juta item transaksi.
Sementara itu, per 31 Desember 2018, jumlah rekening institusi yang mempercayakan dananya dalam layanan cash management BNI mencapai 126.000 rekening, atau meningkat 25 persen dibandingkan jumlah per 31 Desember 2017, yang sebanyak 101.000 rekening perusahaan/ institusi.
Menurut Teddy, BNI diunggulkan dalam layanan cash management karena terus meragamkan fitur-fitur unggulannya. Fitur layanan cash management BNI antara lain BNIDirect (internet banking), solusi pembayaran yang terintegrasi, virtual account debit dan credit, serta student payment center untuk perguruan tinggi.
Selain itu, BNI juga mengapresiasi masukan dari nasabah yang membuat layanan ini menjadi customized.
Pembaca AsiaMoney secara online saat ini berjumlah sekitar 160.500 dan pembeli majalahnya sekitar 12.848. Sedangkan untuk pembaca Euromoney secara online sekitar 143.500 dan pembeli majalahnya 24.339.
AsiaMoney menyelenggarakan survei khusus untuk menggali informasi terkait industri layanan cash management terkini. Survei ini melibatkan lebih dari 3.000 lembaga keuangan dan 25.000 responden yang dianggap valid menjadi yang terbesar dilakukan oleh sebuah majalah di kawasan Asia Pasifik.
Survei ini sendiri dilakukan dengan menggali pendapat responden dan bukan dengan cara menilai institusi perbankan secara tidak langsung melalui pemberitaan media massa.
Baca juga: Euro menguat, survei bisnis Jerman kurangi kekhawatiran resesi ekonomi
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: