Washington (ANTARA) - Patrick Harker, Presiden Federal Reserve Philadelphia, mengatakan pada Senin (25/3) bahwa Fed AS paling banyak dapat memiliki satu kenaikan suku bunga pada tahun 2019 dan kenaikan suku bunga lain pada tahun 2020.

"Pandangan saya saat ini adalah bahwa, paling banyak, satu kenaikan suku bunga tahun ini, dan satu pada tahun 2020, adalah tepat, dan sikap saya akan dipandu oleh data saat mereka masuk dan peristiwa-peristiwa yang terjadi," kata Harker, seorang sentris di antara pejabat tinggi The Fed.

Harker mengatakan bahwa dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi "sedikit di atas dua persen" untuk tahun 2019, terutama karena masalah-masalah struktural di Amerika Serikat.

"Itu mencerminkan kekuatan struktural yang bergerak lambat -- seperti demografi, pertumbuhan yang teredam dalam angkatan kerja, dan pertumbuhan produktivitas yang lebih rendah daripada headwind sementara," kata Harker.

Untuk gambaran ekonomi, Harker percaya bahwa pengeluaran konsumsi pribadi, umumnya dikenal sebagai PCE, tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan PDB riil di Amerika Serikat. Secara khusus, pengeluaran rumah tangga berlanjut pada "kecepatan yang kuat dan berkelanjutan."

"Namun demikian, perusahaan-perusahaan telah melaporkan peningkatan dalam ketidakpastian dan penurunan dalam kepercayaan. Ditambah dengan kondisi-kondisi keuangan yang lebih ketat, prospek investasi tidak cukup cerah seperti tahun lalu," kata Harker.

Berbicara tentang rencana terbaru The Fed untuk mengakhiri pengurangan neraca, Harker mencatat bahwa The Fed "masih harus melakukan normalisasi".

Bank sentral Amerika Serikat berniat untuk memperlambat pengurangan kepemilikannya pada surat berharga negara dengan mengurangi batas atas penukaran bulanan dari level saat ini 30 miliar dolar AS menjadi 15 miliar dolar AS mulai Mei, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh The Fed pada Rabu (20/3).

Baca juga: Bank sentral AS dinilai masih mungkin naikkan suku bunga sekali lagi