Ternate (ANTARA News) - Status kesiagaan Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), diturunkan dari waspada level II ke normal, menyusul semakin menurunnya aktvitas vulkanik di gunung api dengan ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut itu. "Status kesiagaan Gunung Gamalama kita turunkan dari waspada level II ke normal, karena aktivitas vulkaniknya dalam dua pekan terakhir terus menunjukkan penurunan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darmo Lamane di Ternate, Kamis. Status kesiagaan Gunung Gamalama dinaikkan dari normal ke waspada level II tanggal 24 Agustus 2007. Gunung yang terletak di pinggiran kota Ternate ini terakhir meletus tahun 1983 dan tiga tahun sebelumnya (1980) juga meletus sehingga mengakibatkan warga Ternate harus mengungsi ke pulau lain. Menurut Darmo Lamane, indikator menurunnya aktvitas vulkanik di Gunung Gamalama di antaranya ditandai dengan semakin berkurangnya frekuensi kegempaan di gunung itu, baik gempa tektonik maupun fempa vulkanik, selain itu suhu udaranya yang tetap normal. Sesuai data yang terekam pada alat seismograf yang terpasang di Gunung Gamalama, gempa tektonik dan gempa vulkanik yang terjadi di gunung itu yang sebelumnya mencapai di atas sepuluh kali sehari, sekarang paling banyak lima kali. "Mengenai asap tebal setinggi 50 - 250 meter yang terlihat keluar dari kepundan Gunung Gamalama dalam sepekan terakhir ini, itu bukan akibat aktivitas vulkanik di gunung itu, tetapi akibat uap air hujan yang masuk ke dalam kawah gunung," katanya. Warga kota Ternate dan sekitarnya sempat resah ketika melihat asap putih tebal yang membumbung tinggi di kepundan Gunung Gamalama tersebut, karena mereka mengira asap itu adalah isyarat bahwa gunung itu akan segera meletus. Menurut Darmo Lamane, dengan diturunkannya status kesiagaan Gunung Gamalama dari waspada ke nornal, masyarakat di sekitar lereng gunung ini sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Masyarakat dan wisatawan juga sudah bisa melakukan pendakian ke gunung itu.(*)