Palembang (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Sumsel Babel di Palembang, Senin, memutuskan pembagian deviden sebesar Rp164,04 miliar ke para pemegang saham atas hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun 2018.

Direktur Umum PT Bank Sumsel Babel Samiluddin mengatakan deviden yang dibagikan itu mengalami kenaikan 9,50 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp149,83 miliar.

"Dividen ini akan kami setor ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan lembar saham yang dimiliki pemegang saham," kata Samiluddin yang diwawancarai seusai RUPS.

RUPS ini turut dihadiri juga Gubernur Sumsel Herman Deru, sejumlah bupati dan wakil wali kota di Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung seperti Bupati Ogan Komering Ulu Selatan, Bupati Ogan Ilir, Bupati Musi Rawas Utara dan Wali Kota Palembang.

Ia mengatakan kenaikan pembagian keuntungan itu tak lain berkat kinerja positif BSB pada tahun lalu yang meraup laba Rp448 miliar (yoy) atau tumbuh 9,0 persen jika dibandingkan 2017 Rp411 miliar.

Laba bersih yang diperoleh perusahaan setelah pajak pada 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar Rp328 miliar (yoy) atau tumbuh 11,95 persen jika dibandingkan 2017 Rp293 miliar.

Peningkatan laba ini ditopang kenaikan pendapatan bunga 5,82 persen dan penurunan beban bunga sebesar 10,94 persen jika dibanding tahun 2017, karena pada tahun 2018 perusahaan fokus pada penghimpunan dana murah dan retail.

"Faktor yang mendongkrak laba ini, kami melakukan efisiensi, ekspansi dan mendorong pendapatan dari 'fee base income'," kata dia

Berkat upaya itu, kinerja tahun 2018 dari BPD ini cukup memuaskan karena mampu mencatat asset Rp25,67 triliun atau tumbuh 15,93 persen dibandingkan 2017 Rp22,14 triliun. Kemudian, sektor kredit tercatat dapat menyalurkan dana Rp16,22 triliun atau tumbuh 6,83 persen dibandingkan 2017 Rp13,56 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2018 Rp20,05 triliun (yoy) tumbuh 16,77 persen jika dibanding 2017 Rp17,17 triliun. DPK didominasi dana masyarakat sebesar Rp16,21 triliun (yoy) atau meningkat 5,07 persen dibandingkan tahun 2017 Rp15,43 triliun

Kemudian terkait rasio modal yakni Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun 2018 tercatat sebenar 21,51 persen (yoy) atau sedikit membaik jika dibandingkan 2017 sebenar 21,3 persen.

Rasio Aktiva Produktif, terdiri atas Non Performing Loans (NPL) gross pada 2018 tercatat sebesar 5,53 persen (yoy) atau membaik jika dibanding tahun 2017 sebesar 6,38 persen. Sedangkan, Non Performing Loans (NPL) netto tahun 2018 sebesar 1,89 persen (yoy) atau membaik dibanding 2017 yakni sebesar 3,17 persen.

Sedangkan untuk rasio rentabilitas, terdiri atas Return On Assets (ROA) diketahui pada 2018 sebesar 1,93 persen (yoy) atau membaik dibandingkan 2017 sebesar 1,83 persen.

Sementara Return On Equity (ROE) 2018 sebesar 12,19 persen (yoy) menurun dibandingkan 2017 sebesar 12,20 persen. Net Interest Margin( NIM) 2018 sebesar 7,7 persen (yoy) atau membaik dibandingkan 2017 sebesar 7,24 persen. Biaya operasional/pendapatan operasional (BOPO) tahun 2018 sebesar 78,42 persen (yoy) atau membaik dibandingkan 2017 sebesar 80,81 persen.

Rasio Likuiditas yakni Loan to Fund Ratio (LFR) 2018 sebesar 72,24 persen (yoy) atau menurun dibandingkan tahun 2017 sebesar 78,97 persen.

Pada kesempatan RUPS itu juga disebutkan bahwa berdasarkan hasil penilaian Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (DBSD&A), bahwa Laporan Keuangan Bank Sumsel Babel Tahun Buku 2018 dinyatakan dengan pendapat "Telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material”.

Sedangkan untuk penilaian self assessment Bank Sumsel Babel pada 29 Januari 2019 mengenai tingkat kesehatan bank berdasarkan risiko posisi 31 Desember
Direktur Umum PT Bank Sumsel Babel Samiluddin diwawancarai usai RUPS PT Bank Sumsel Babel di Gedung BSB Jakabaring, Palembang, Senin (25/3). (Antara News Sumsel/Dolly Rosana/19)
2018, Bank Sumsel Babel memperoleh peringkat komposit 2 (PK.2) dengan predikat "sehat".

Pada RUPS tahunan ini, pemegang saham Bank Sumsel Babel juga melakukan RUPS Luar biasa untuk pencalonan DR. Safari ANS sebagai calon Komisaris Independen.
Sementara itu Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang diwawancarai seusai RUPS mengapreasiasi kinerja positif yang dicapai BSB karena keuntungan yang diperoleh perusahaan daerah ini akan berdampak langsung dengan PAD.

"Hanya saja saya minta BSB ini sedikit berani lagi, masak bank-bank dari daerah lain yang masuk ke sini. Saya juga minta BSB ini juga turut aktif dalam membantu pengembangan BUMDes," kata dia.

Baca juga: Bank Sumsel Baturaja siapkan mobil kas keliling