Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia ditutup melemah tajam pada perdagangan Senin, dengan kerugian berbasis luas di seluruh indeks, merupakan hari terburuk kedua sepanjang tahun ini.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 jatuh 69,00 poin atau 1,11 persen menjadi 6.126,20 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas merosot 72,20 poin atau 1,15 persen menjadi 6.208,70 poin.

"Ini adalah kejatuhan terbesar kedua untuk pasar kami pada tahun 2019 dan itu berasal dari pasar global yang tidak berkinerja baik pada Jumat (22/3)," analis pasar Commmsec, Steven Daghlian mengatakan kepada investor dalam laporan pasar sore, dikutip dari Xinhua.

"Ini dipicu oleh kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global setelah sejumlah indikator ekonomi cukup mengecewakan."

"(Hari ini) 75 persen perusahaan di pasar mendapati diri mereka berada di wilayah negatif."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah, dengan Commonwealth Bank turun 0,91 persen, Westpac Bank turun 1,47 persen, National Australia Bank turun 0,88 persen dan ANZ turun 2,26 persen.

Saham pertambangan juga berada di bawah tekanan berat, dengan BHP turun 1,28 persen, Rio Tinto turun 1,10 persen, Fortescue Metals turun 1,21 persen. Namun, penambang emas Newcrest melonjak 3,19 persen.

Setelah penurunan harga minyak mentah, produsen-produsen minyak dan gas tertekan dengan Woodside Petroleum turun 2,82 persen, Santos jatuh 3,76 persen dan Oil Search merosot 3,27 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia melihat hasil yang beragam, dengan Wesfarmers naik 0,66 persen dan Woolworths turun 0,36 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,61 persen, operator nasional Qantas melemah 0,92 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,96 persen.

Baca juga: Bursa saham Tokyo berakhir jatuh karena kekhawatiran ekonomi global