Ribuan peserta ikuti seleksi anggota Polri di Kalteng
24 Maret 2019 18:43 WIB
Karo SDM Polda Kalteng Kombes Pol Tommy Wibisono (gunakan topi) memimpin kegiatan pengambilan sumpah dan penandatanganan fakta integritas dalam rangka penerimaan terpadu anggota polri tahun 2019 di Mapolda Kalteng, Palangka Raya, Minggu, (26/3/19). (Foto Istimewa)
Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 1.748 orang pemuda dan pemudi di Kalimantan Tengah, mengadu nasib dengan mendaftarkan dirinya mengikuti seleksi anggota Kepolisian Republik Indonesia, melalui penerimaan 2019 yang dibuka sejak awal Maret.
"Animo pemuda-pemudi di Kalteng yang ingin menjadi anggota polisi sangat tinggi. Setiap tahunnya mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit," kata Karo Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Kalteng Kombes Pol Tommy Wibisono di Palangka Raya, Minggu.
Kuota dalam rekrutmen tahun ini tak banyak mengalami perubahan dengan tahun sebelumnya. Sementara ini Polda Kalteng mendapat kuota sebanyak 186 Bintara Polri, enam Akpol serta delapan Tamtama dan kemungkinan akan ada penambahan jumlah dalam penerimaan tahun ini.
Tommy mengatakan, dari sebanyak 1.748 peserta yang sudah mendaftar setelah dilakukan pengecekan baru ada 1.536 peserta yang sudah melakukan verifikasi berkas. Sedangkan sisanya belum terverifikasi namun sudah mendaftarkan diri secara onilne.
"Panitia dalam hal ini masih menunggu peserta yang sudah mendaftarkan diri secara online namun belum melakukan verifikasi berkas kepada panitia," katanya.
Perwira berpangkat melati tiga tersebut menegaskan, dalam rekrutmen anggota Polri tentu pihaknya mengedepankan transparansi dan bersih dari hal-hal yang berbau korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Ia juga mengingatkan kepada orang tua calon siswa (casis), jangan mudah percaya dengan calo atau orang yang menjanjikan kelulusan secara pasti hingga menjadi seorang polisi.
Sebab dalam kegiatan semacam ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkannya untuk melakukan aksi penipuan.
"Apabila ada oknum masyarakat atau anggota melakukan penipuan, akan dikenakan hukuman sesuai dengan aturan yang sudah berlaku," tegas Tommy.
Tommy menambahkan, bahwa penerimaan anggota Polri tahun ini lebih mengutamakan putra daerah. Hal ini dilakukan agar putra-putri Dayak di Kalteng bisa berkarir di kepolisian.
"Kami mengutamakan putra daerah untuk menjadi anggota polisi yang baru. Apa yang kami sampaikan ini, telah kami buktikan tahun lalu, banyak pemuda Kalteng yang berhasil menjadi seorang polisi," paparnya.
"Animo pemuda-pemudi di Kalteng yang ingin menjadi anggota polisi sangat tinggi. Setiap tahunnya mengalami kenaikan walaupun hanya sedikit," kata Karo Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Kalteng Kombes Pol Tommy Wibisono di Palangka Raya, Minggu.
Kuota dalam rekrutmen tahun ini tak banyak mengalami perubahan dengan tahun sebelumnya. Sementara ini Polda Kalteng mendapat kuota sebanyak 186 Bintara Polri, enam Akpol serta delapan Tamtama dan kemungkinan akan ada penambahan jumlah dalam penerimaan tahun ini.
Tommy mengatakan, dari sebanyak 1.748 peserta yang sudah mendaftar setelah dilakukan pengecekan baru ada 1.536 peserta yang sudah melakukan verifikasi berkas. Sedangkan sisanya belum terverifikasi namun sudah mendaftarkan diri secara onilne.
"Panitia dalam hal ini masih menunggu peserta yang sudah mendaftarkan diri secara online namun belum melakukan verifikasi berkas kepada panitia," katanya.
Perwira berpangkat melati tiga tersebut menegaskan, dalam rekrutmen anggota Polri tentu pihaknya mengedepankan transparansi dan bersih dari hal-hal yang berbau korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Ia juga mengingatkan kepada orang tua calon siswa (casis), jangan mudah percaya dengan calo atau orang yang menjanjikan kelulusan secara pasti hingga menjadi seorang polisi.
Sebab dalam kegiatan semacam ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkannya untuk melakukan aksi penipuan.
"Apabila ada oknum masyarakat atau anggota melakukan penipuan, akan dikenakan hukuman sesuai dengan aturan yang sudah berlaku," tegas Tommy.
Tommy menambahkan, bahwa penerimaan anggota Polri tahun ini lebih mengutamakan putra daerah. Hal ini dilakukan agar putra-putri Dayak di Kalteng bisa berkarir di kepolisian.
"Kami mengutamakan putra daerah untuk menjadi anggota polisi yang baru. Apa yang kami sampaikan ini, telah kami buktikan tahun lalu, banyak pemuda Kalteng yang berhasil menjadi seorang polisi," paparnya.
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: