Palu (ANTARA) - Partai Keadilan Sejahtera mengedepankan instrumen kampanye dialogis untuk mengenalkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kepada masyarakat.

"PKS menggunakan instrumen kampanye dialogis secara terstruktur, sistematis dan masif. Ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia," ucap Ketua Umum DPW PKS Sulawesi Tengah Muhammad Wahyuddin, di Palu, Minggu.

Pemilu 2019 diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden, yaitu pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-KH M'aruf Amin, dan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada Pemilu 2019, PKS masuk dalam koalisi partai politik pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Adapun masa kampanye kali ini adalah yang paling lama sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia, yaitu enam bulan.

Wahyuddin mengemukakan, PKS menyambut baik tahapan di mulainya kampanye yang sesuai ketentuan perundangan terdapat dua model kampanye. Pertama, kampanye rapat umum dan kampanye iklan di media massa cetak dan elektronik.

"Kami menyambut baik tahapan kampanye ini. Namun PKS mengedepankan, mengutamakan kampanye tatap muka terbatas. Ini jauh lebih efektif, kami lakukan secara masif," kata Wahyuddin.

Bagi PKS, kampanye tatap muka terbatas/dialogis, jauh lebih murah dilakukan kepada masyarakat, serta masyarakat lebih mudah memahami, mengenal citra diri, visi dan program PKS termasuk yang dimiliki Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun demikian, sebut dia, bukan berarti PKS tidak menggunakan instrumen kampanye rapat umum. Kata Wahyuddin, terkait rapat umum terbuka, PKS Sulteng menunggu jadwal dari DPP PKS.

Ia menambahkan, di Sulawesi Tengah, PKS masih memiliki tiga kesempatan kampanye. Kampanye akan dilakukan berbasis kewilayaan daerah pemilihan.

"Hari ini kami melakukan kampanye dialogis di antara daerah pemilihan Palu Timur dan Palu Selatan. Ke depan, terkait tiga kesempatan itu, juga dilakukan berbasis daerah pemilihan," sebut dia.

Sesuai ketentuan perundangan Pemilu dan kampanye, masa kampanye model pengerahan massa dimulai pada 24 Maret dan berakhir 13 April 2019 atau tiga hari jelang pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

KPU telah menetapkan lima warna surat suara. Pertama, surat suara DPR berwarna kuning, surat suara DPRD Provinsi berwarna biru. Surat suara untuk presiden-wakil presiden berwarna abu-abu, merah untuk DPD, dan warna hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota.

KPU mencatat jumlah pemilih di Sulawesi Tengah pada Pemilu 2019 berjumlah 1.952.810. DPTb 8.523 merupakan jumlah pemilih masuk ke Sulawesi Tengah. Sementara jumlah pemilih keluar 8.705.
PKS Sulawesi Tengah mengampanyekan citra diri, visi dan program partai serta Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden Nomor 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, di Palu, Minggu. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)
PKS Sulawesi Tengah mengampanyekan citra diri, visi dan program partai serta Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden Nomor 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, di Palu, Minggu. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)