Koalisi pimpinan Saudi gerebek pesawat nir-awak di Sanaa Yaman
24 Maret 2019 11:01 WIB
Warga berkumpul di lokasi serangan udara koalisi pimpinan Saudi yang menyasar terowongan mengarah ke kediaman Presiden dekat Pom Bensin di ibu kota Sanaa, Yaman, Kamis (1/10). Lebih dari 4.500 warga Yaman tewas sejak negara sekutu Saudi memulai operasi militer Maret lalu, yang menurut mereka ditujukan untuk menghentikan kelompok Houthi dukungan-Iran memperluas wilayah di Yaman dan mengembalikan pemerintahan kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. (REUTERS/Mohamed al-Sayaghi )
Jakarta (ANTARA) - Koalisi militer pimpinan Saudi melancarkan penggerebekan di situs gerakan Al-Houthi yang bersekutu dengan Iran di ibu kota Yaman, Sanaa, Kantor Berita Saudi, SPA pada Sabtu melaporkan.
Juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki mengatakan penggerebekan tersebut menargetkan dua gua yang digunakan pasukan Al-Houthi untuk menyimpan pesawat nir-awak, lapor SPA. Sebelumnya, stasiun TV Al-Arabiya menyebutkan bahwa penggerebekan berlangsung di kamp Al-Houthi di Sanaa, termasuk markas udara Al-Dailami.
Menurut al-Maliki, penggerebekan tersebut merupakan bagian dari operasi penghancuran kapabilitas pesawat nir-awak Al-Houthi, yang dimulai sejak Januari.
Tidak ada laporan mengenai korban.
Pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan kelompok Al-Houthi mencapai kesepakatan untuk memberlakukan gencatan senjata dan penarikan pasukan dari pelabuhan Hudaydah, gerbang utama bagi bantuan dan produk impor Yaman. Kesepakatan di Swedia pada Desember lalu itu menjadi terobosan besar utama dalam upaya mengakhiri perang empat tahun di Yaman.
Puluhan ribu orang tewas dalam perang yang mengadu domba Al-Houthi dengan faksi-faksi Yaman dukungan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang loyal kepada pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi. Kelompok Al-Houthi melengserkan pemerintahan Hadi di ibu kota Sanaa pada akhir 2014.
Konflik di kawasan tersebut secara luas dilihat sebagai perang perwalian antara Arab Saudi dan Iran. Al-Houthi membantah disebut sebagai boneka Teheran. Mereka mengatakan bahwa revolusi yang mereka miliki untuk melawan korupsi.
Sumber: Reuters
Baca juga: 26 warga Yaman dikabarkan tewas akibat serangan udara sekutu
Baca juga: Sekutu pimpinan Saudi sebar persenjataan di Yaman lewat udara
Juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki mengatakan penggerebekan tersebut menargetkan dua gua yang digunakan pasukan Al-Houthi untuk menyimpan pesawat nir-awak, lapor SPA. Sebelumnya, stasiun TV Al-Arabiya menyebutkan bahwa penggerebekan berlangsung di kamp Al-Houthi di Sanaa, termasuk markas udara Al-Dailami.
Menurut al-Maliki, penggerebekan tersebut merupakan bagian dari operasi penghancuran kapabilitas pesawat nir-awak Al-Houthi, yang dimulai sejak Januari.
Tidak ada laporan mengenai korban.
Pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan kelompok Al-Houthi mencapai kesepakatan untuk memberlakukan gencatan senjata dan penarikan pasukan dari pelabuhan Hudaydah, gerbang utama bagi bantuan dan produk impor Yaman. Kesepakatan di Swedia pada Desember lalu itu menjadi terobosan besar utama dalam upaya mengakhiri perang empat tahun di Yaman.
Puluhan ribu orang tewas dalam perang yang mengadu domba Al-Houthi dengan faksi-faksi Yaman dukungan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang loyal kepada pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi. Kelompok Al-Houthi melengserkan pemerintahan Hadi di ibu kota Sanaa pada akhir 2014.
Konflik di kawasan tersebut secara luas dilihat sebagai perang perwalian antara Arab Saudi dan Iran. Al-Houthi membantah disebut sebagai boneka Teheran. Mereka mengatakan bahwa revolusi yang mereka miliki untuk melawan korupsi.
Sumber: Reuters
Baca juga: 26 warga Yaman dikabarkan tewas akibat serangan udara sekutu
Baca juga: Sekutu pimpinan Saudi sebar persenjataan di Yaman lewat udara
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: