IBL
Ringkasan IBL 2018-2019, Stapac juara setelah lima tahun
24 Maret 2019 10:22 WIB
Pebasket Stapac Jakarta Isman Thoyib (tengah) merayakan kemenangan seusai pertandingan kedua Final IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Ctra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/3/2019). Stapac Jakarta berhasil menjuarai IBL Pertamax 2018-2019 setelah mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta pada final kedua dengan skor 74-56. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pd.
Bandung (ANTARA) - Rangkaian IBL 2018-2019 resmi berakhir di GOR C'Tra Arena, Bandung, pada Sabtu (23/3) malam, ketika Stapac Jakarta berhasil mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 74-56 dalam laga kedua final untuk meraih gelar juara.
Stapac, yang sebelumnya menang 79-68 di laga final pertama di markas Satria Muda di GOR BritAma Arena Jakarta, berhasil kembali menjadi juara setelah lima tahun, saat kompetisi masih bernama NBL pada 2014 silam.
Gelar itu sekaligus juga menjadi gelar juara ke-13 Stapac sejak mereka menjadi jawara dalam musim debut mereka di liga basket Indonesia pada Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) 1988 silam.
Tim besutan Giedrius Zibenas itu sejak musim reguler hingga final membukukan catatan 21 kemenangan dan hanya satu kekalahan (21-1), yang terjadi di laga pertama ketika komposisi pemain mereka masih belum lengkap karena ditinggalkan tiga penggawa ke tim nasional Indonesia serta belum diperkuat pemain impor yang kini menjadi pilar penting juara.
Center impor Stapac, Savon Goodman, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) Final IBL 2018-2019 setelah membukukan catatan 21 poin dan 12 rebound di laga pertama serta 20 poin dan 19 rebound di laga kedua.
Baca juga: Savon Goodman jadi MVP Final IBL
Baca juga: C'Tra Arena, panggung pesta Stapac atau kebangkitan Satria Muda
Raihan itu bukan pencapaian personal pertama Goodman musim ini, sebab dalam debutnya di kancah basket Indonesia pemain Amerika Serikat berusia 25 tahun itu juga memenangi Kontes Slam Dunk serta menjadi MVP All-Star.
Selain Goodman, empat pemain Stapac juga berhasil menyabet gelar personal yakni Agassi Goantara sebagai Debutan Terbaik, Widyanta Putra Teja sebagai Pemain Paling Meningkat, Abraham Damar Grahita sebagai Cadangan (Sixthman) Terbaik dan Kaleb Ramot Gemilang sebagai MVP IBL 2018-2019.
Sedangkan tiga gelar personal lainnya di IBL 2018-2019 disabet oleh pelatih NSH Jakarta Wahyu Widayat Jati, pemain Bogor Siliwangi Michael Vigilance Jr. dan penggawa Satya Wacana Salatiga Madarious Gibbs.
Berikut ringkasan IBL 2018-2019:
Juara: Stapac Jakarta (gelar ke-13 sepanjang sejarah)
MVP Final: Savon Goodman (Stapac)
MVP: Kaleb Ramot Gemilang (Stapac)
Pemain Asing Terbaik: Madarious Gibbs (Satya Wacana Salatiga)
Pemain Bertahan Terbaik: Michael Vigilance Jr. (Bogor Siliwangi)
Pelatih Terbaik: Wahyu Widayat Jati (NSH Jakarta)
Cadangan Terbaik: Abraham Damar Grahita (Stapac)
Pemain Paling Meningkat: Widyantaputra Teja (Stapac)
Debutan Terbaik: Agassi Goantara (Stapac)
Wasit Terbaik: Harja Jaladri
Stapac, yang sebelumnya menang 79-68 di laga final pertama di markas Satria Muda di GOR BritAma Arena Jakarta, berhasil kembali menjadi juara setelah lima tahun, saat kompetisi masih bernama NBL pada 2014 silam.
Gelar itu sekaligus juga menjadi gelar juara ke-13 Stapac sejak mereka menjadi jawara dalam musim debut mereka di liga basket Indonesia pada Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) 1988 silam.
Tim besutan Giedrius Zibenas itu sejak musim reguler hingga final membukukan catatan 21 kemenangan dan hanya satu kekalahan (21-1), yang terjadi di laga pertama ketika komposisi pemain mereka masih belum lengkap karena ditinggalkan tiga penggawa ke tim nasional Indonesia serta belum diperkuat pemain impor yang kini menjadi pilar penting juara.
Center impor Stapac, Savon Goodman, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) Final IBL 2018-2019 setelah membukukan catatan 21 poin dan 12 rebound di laga pertama serta 20 poin dan 19 rebound di laga kedua.
Baca juga: Savon Goodman jadi MVP Final IBL
Baca juga: C'Tra Arena, panggung pesta Stapac atau kebangkitan Satria Muda
Raihan itu bukan pencapaian personal pertama Goodman musim ini, sebab dalam debutnya di kancah basket Indonesia pemain Amerika Serikat berusia 25 tahun itu juga memenangi Kontes Slam Dunk serta menjadi MVP All-Star.
Selain Goodman, empat pemain Stapac juga berhasil menyabet gelar personal yakni Agassi Goantara sebagai Debutan Terbaik, Widyanta Putra Teja sebagai Pemain Paling Meningkat, Abraham Damar Grahita sebagai Cadangan (Sixthman) Terbaik dan Kaleb Ramot Gemilang sebagai MVP IBL 2018-2019.
Sedangkan tiga gelar personal lainnya di IBL 2018-2019 disabet oleh pelatih NSH Jakarta Wahyu Widayat Jati, pemain Bogor Siliwangi Michael Vigilance Jr. dan penggawa Satya Wacana Salatiga Madarious Gibbs.
Berikut ringkasan IBL 2018-2019:
Juara: Stapac Jakarta (gelar ke-13 sepanjang sejarah)
MVP Final: Savon Goodman (Stapac)
MVP: Kaleb Ramot Gemilang (Stapac)
Pemain Asing Terbaik: Madarious Gibbs (Satya Wacana Salatiga)
Pemain Bertahan Terbaik: Michael Vigilance Jr. (Bogor Siliwangi)
Pelatih Terbaik: Wahyu Widayat Jati (NSH Jakarta)
Cadangan Terbaik: Abraham Damar Grahita (Stapac)
Pemain Paling Meningkat: Widyantaputra Teja (Stapac)
Debutan Terbaik: Agassi Goantara (Stapac)
Wasit Terbaik: Harja Jaladri
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: