Warga Sentani berharap Freeport bantu perbaiki rumah korban banjir
23 Maret 2019 23:04 WIB
Bantuan sebanyak tiga ton yang dikirimkan oleh komunitas PT Freeport Indonesia untuk warga yang terdampak banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (22/3/2019) (Dok PT Freeport Indonesia)
Jayapura (ANTARA) - Warga Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mengharapkan PT Freeport Indonesia (PTFI) membantu memperbaiki rumah korban bencana banjir bandang.
"Kami berharap Freeport bisa bantu lebih, rehabilitasi atau renovasi rumah yang terdampak banjir bandang," kata Dominggus Pulalo warga Kampung Ayapo, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu.
Menurut dia, dengan bantuan seperti renovasi rumah, normalisasi sungai dengan alat berat, hingga perbaikan drainase, maka perusahaan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia itu bisa menunjukkan kepeduliannya kepada warga Papua.
"Rumah kami di Ayapo terendam air setinggi pinggang orang dewasa, sementara saudara kami di Doyo Baru dan Sentani Kota, rumahnya rusak berat bahkan hilang diterjang banjir," katanya.
Dominggus mengaku telah mengetahui bahwa Freeport telah mengirimkan bantuan sebanyak tiga ton untuk korban banjir Sentani dalam bentuk makan dan lainnya.
"Tapi Freeport punya tanggung jawab sosial yang lebih besar. Kalau hanya makanan siap saji atau bahan makan lainnya, saudara kami dari Kota Jayapura dan Keerom serta tempat lainnya juga bisa membantu. Yang kami butuh, aksi kepedulain bukan pencitraan," kata Dominggus.
Di persoalan banjir Jakarta saja, kata dia, Freeport bisa bantu banyak tetapi di Papua terkesan tidak terlihat.
"Tapi, paling tidak Freeport bisa menunjukkan bahwa sekelas perusahaan tambang, bukan hanya bantu makanan, tetapi ada bantuan yang signifikan," katanya.
Sementara itu, Baco Kaigere Ketua RW 02 di Telaga Maya, Distrik Sentani Timur mengaku bahwa warganya sangat membutuhkan pakaian, kasur, selimut, bantal, kompor dan tempat mandi cuci kakus (MCK), serta air bersih.
"Rumah kami tenggelam, tidak bisa buang hajat, apalagi kami ada ibu hamil, anak kecil dan anak sekolah," kata Baco.
Secara terpisah, Manajer Corporate Communication PTFI, Kerry Yarangga menyarankan agar warga bisa menyampaikan keluhannya ke posko induk bencana di kompleks perkantoran Bupati Jayapura, terkait bantuan bahan makan, selimut, pakaian dan pelayanan kesehatan.
"Untuk keluhan warga bisa disarankan ke posko induk, agar terdata dengan cepat biar ada koordinasi dan rekomendasi dari pemerintah untuk setiap pihak yang sedang dan akan membantu," katanya menyarankan.
Baca juga: Komunitas Freeport serahkan tiga ton bantuan untuk warga Sentani
Baca juga: Korban meninggal banjir bandang tercatat 105 jiwa, data BPBD Papua
"Kami berharap Freeport bisa bantu lebih, rehabilitasi atau renovasi rumah yang terdampak banjir bandang," kata Dominggus Pulalo warga Kampung Ayapo, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu.
Menurut dia, dengan bantuan seperti renovasi rumah, normalisasi sungai dengan alat berat, hingga perbaikan drainase, maka perusahaan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia itu bisa menunjukkan kepeduliannya kepada warga Papua.
"Rumah kami di Ayapo terendam air setinggi pinggang orang dewasa, sementara saudara kami di Doyo Baru dan Sentani Kota, rumahnya rusak berat bahkan hilang diterjang banjir," katanya.
Dominggus mengaku telah mengetahui bahwa Freeport telah mengirimkan bantuan sebanyak tiga ton untuk korban banjir Sentani dalam bentuk makan dan lainnya.
"Tapi Freeport punya tanggung jawab sosial yang lebih besar. Kalau hanya makanan siap saji atau bahan makan lainnya, saudara kami dari Kota Jayapura dan Keerom serta tempat lainnya juga bisa membantu. Yang kami butuh, aksi kepedulain bukan pencitraan," kata Dominggus.
Di persoalan banjir Jakarta saja, kata dia, Freeport bisa bantu banyak tetapi di Papua terkesan tidak terlihat.
"Tapi, paling tidak Freeport bisa menunjukkan bahwa sekelas perusahaan tambang, bukan hanya bantu makanan, tetapi ada bantuan yang signifikan," katanya.
Sementara itu, Baco Kaigere Ketua RW 02 di Telaga Maya, Distrik Sentani Timur mengaku bahwa warganya sangat membutuhkan pakaian, kasur, selimut, bantal, kompor dan tempat mandi cuci kakus (MCK), serta air bersih.
"Rumah kami tenggelam, tidak bisa buang hajat, apalagi kami ada ibu hamil, anak kecil dan anak sekolah," kata Baco.
Secara terpisah, Manajer Corporate Communication PTFI, Kerry Yarangga menyarankan agar warga bisa menyampaikan keluhannya ke posko induk bencana di kompleks perkantoran Bupati Jayapura, terkait bantuan bahan makan, selimut, pakaian dan pelayanan kesehatan.
"Untuk keluhan warga bisa disarankan ke posko induk, agar terdata dengan cepat biar ada koordinasi dan rekomendasi dari pemerintah untuk setiap pihak yang sedang dan akan membantu," katanya menyarankan.
Baca juga: Komunitas Freeport serahkan tiga ton bantuan untuk warga Sentani
Baca juga: Korban meninggal banjir bandang tercatat 105 jiwa, data BPBD Papua
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: