Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Minimnya penyerapan terhadap lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di dunia pekerjaan, pemerintah pusat melakukan revitalisasi SMK untuk mempercepat penyerapan di lapangan pekerjaan.
"Revitalisasi SMK ini baru berjalan sekitar satu tahun atau pada 2017 dengan Intruksi Presiden nomor 9 tahun 2016. Jadi lulusan SMK yang sekarang ini memang belum direvitalisasi sehingga sulit diterima di lapangan pekerjaan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy di Sukabumi, Jumat.
Namun setelah ada revitalisasi tersebut trend lulusan SMK yang diserap langsung oleh perusahaan atau dunia usaha lainnya terus naik, karena setiap pelajar akan diberikan pelatihan dan pembekalan sesuai dengan keahliannya masing-masing untuk disalurkan ke berbagai perusahaan yang membutuhkan.
Menurutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pendataan sebanyak dua kali yakni pada Agustus 2018 dan Februari 2019, di mana dari data tersebut pada Agustus jumlah pengangguran khususnya dari lulusan SMK meningkat drastis.
Ini dikarenakan pada Agustus2018 itu pelajar baru lulus, namun data di Februari 2019 sesuai perhitungan BPS menurun drastis karena lulusan SMK itu sudah banyak yang diterima di berbagai perusahaan atau lapangan pekerjaan lainnya.
"Angka pengangguran di Agustus 2018 bisa mencapai 11 persen, namun pada Februari 2019 menurun drastis menjadi empat persen atau turun sekitar tujuh sampai delapan persen," ujar Mendikbud.
Dia mengatakan untuk mempercepat penyerapan lulusan SMK tersebut pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian lainnya, salah satunya dengan Kementerian Perindustrian RI melalui program pendidikan vokasi link and match dengan perusahaan.
Setiap lulusan SMK nantinya akan mendapatkan pelatihan keterampilan sesuai dengan bidangnya sekaligus magang di perusahaan. Kerja sama antara SMK dan perusahaan ini pun mempercepat penyerapan tenaga kerja.
Revitalisasi percepat lulusan SMK diserap lapangan pekerjaan
22 Maret 2019 18:40 WIB
Mendikbud RI Muhadjir Effendy. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: Aditya AR).
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019
Tags: