Bantuan dana untuk korban bencana Sulteng tak mungkin disalahgunakan
22 Maret 2019 18:27 WIB
Deputi Direktur Bidang Human Capital BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Idris (kiri) di Palu, Jumat (22/3) menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp130 juta kepada Wawali Palu Pasha Ungu (kanan) untuk diteruskan kepada para korban bencana alam di ibu kota Sulteng ini. (Antaranews Sulteng/Humas BPJS TK Palu)
Palu (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawako) Palu, Sigit Purnomo Said menegaskan seluruh dana bantuan dari berbagai pihak untuk para korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi akan digunakan dengan benar dan tidak mungkin disalahgunakan.
"Ya amanlah, amit-amit deh, nggak mungkinlah (disalahgunakan)," kata Sigit yang lebih dikenal dengan nama Pasha Ungu itu usai menerima bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan di kediaman dinasnya di Palu, Jumat.
Sebelumnya Deputi Direktur Bidang Human Capital BPJSKetenagakerjaan Abdur Rahman Idris menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp130 juta kepada Wawako Palu Pasha Ungu untuk diteruskan kepada para korban bencana alam di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sulteng) ini.
Menurut Abdur Rahman, bantuan tahap kedua ini adalah kepedulian bentuk kepedulian karyawan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia untuk para korban bencana alam di Palu yang menerima Rp130 juta serta korban bencana Lombok dan Banten yang masing-masing menerima Rp100 juta.
Khusus untuk bencana Sulteng, penyaluran bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan yang kedua setelah pada Oktober 2018 menyalurkan Rp120 juta melalui Pemerintah Provinsi Sulteng yang diterima Sekprov Sulteng, Moh. Hidayat Lamakarate.
Wawako Palu mengatakan seluruh dana bantuan sosial dalam bentuk uang tunai dari berbagai pihak, dimasukan lebih dahulu ke kas daerah. Setelah itu baru disusun perencanaan anggarannya melalui mekanisme yang resmi barulah disalurkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan para korban.
Dana-dana itu, tambahnya disalurkan untuk membiayai perbaikan sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, dan berbagai kegiatan untuk kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Jadi penyalurannya pun diawasi oleh pihak-pihak berwenang sehingga tidak mungkin disalah-gunakan. Jangan dikhawatirkan. Amanlah dana itu, amit-amit deh, ngak mungkinlah (disalahgunakan)," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penyaluran dana bantuan untuk para korban bukan seperti mengambil uang di ATM. Semua ada prosedurnya dan pengawasannya juga ketat.
Acara penyerahan bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan itu dihadiri Kepala Cabang BPJS TK Palu Muhyiddin Dj, Kepala Bidang Kepesertaan Fachmi Idris, dan Kepala Bidang Umum dan SDM Makmur.
"Ya amanlah, amit-amit deh, nggak mungkinlah (disalahgunakan)," kata Sigit yang lebih dikenal dengan nama Pasha Ungu itu usai menerima bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan di kediaman dinasnya di Palu, Jumat.
Sebelumnya Deputi Direktur Bidang Human Capital BPJSKetenagakerjaan Abdur Rahman Idris menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp130 juta kepada Wawako Palu Pasha Ungu untuk diteruskan kepada para korban bencana alam di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sulteng) ini.
Menurut Abdur Rahman, bantuan tahap kedua ini adalah kepedulian bentuk kepedulian karyawan BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia untuk para korban bencana alam di Palu yang menerima Rp130 juta serta korban bencana Lombok dan Banten yang masing-masing menerima Rp100 juta.
Khusus untuk bencana Sulteng, penyaluran bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan yang kedua setelah pada Oktober 2018 menyalurkan Rp120 juta melalui Pemerintah Provinsi Sulteng yang diterima Sekprov Sulteng, Moh. Hidayat Lamakarate.
Wawako Palu mengatakan seluruh dana bantuan sosial dalam bentuk uang tunai dari berbagai pihak, dimasukan lebih dahulu ke kas daerah. Setelah itu baru disusun perencanaan anggarannya melalui mekanisme yang resmi barulah disalurkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan para korban.
Dana-dana itu, tambahnya disalurkan untuk membiayai perbaikan sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, dan berbagai kegiatan untuk kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Jadi penyalurannya pun diawasi oleh pihak-pihak berwenang sehingga tidak mungkin disalah-gunakan. Jangan dikhawatirkan. Amanlah dana itu, amit-amit deh, ngak mungkinlah (disalahgunakan)," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penyaluran dana bantuan untuk para korban bukan seperti mengambil uang di ATM. Semua ada prosedurnya dan pengawasannya juga ketat.
Acara penyerahan bantuan karyawan BPJS Ketenagakerjaan itu dihadiri Kepala Cabang BPJS TK Palu Muhyiddin Dj, Kepala Bidang Kepesertaan Fachmi Idris, dan Kepala Bidang Umum dan SDM Makmur.
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: