Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa hingga tahun 2018, sebanyak 55 dari 65 bendungan sudah dalam tahap konstruksi di mana 14 bendungan di antaranya sudah rampung atau dalam tahap penyelesaian akhir konstruksi.

"Insya Allah tahun 2019 akan diselesaikan lagi sebanyak 15 bendungan. Sehingga sampai akhir 2019 akan selesai 29 bendungan," kata Basuki Hadimuljono dalam rilis PUPR yang diterima, di Jakarta, Kamis.

Ia juga menyebutkan bahwa untuk menggenapi target 65 bendungan, pada tahun 2019 ini juga akan dimulai pembangunan 10 bendungan baru.

Untuk membangun bendungan tidak dapat selesai dalam satu atau dua tahun, namun membutuhkan waktu tiga sampai lima tahun. Dengan begitu, sisa dari 65 bendungan yang dibangun akan selesai seluruhnya pada tahun 2023.

Kebutuhan pembiayaan untuk membangun 65 bendungan tersebut diperkirakan mencapai Rp82,5 trliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Basuki mengingatkan bahwa dari 7,2 juta hektare lahan irigasi yang ada di Indonesia, hanya 11 persen yang mendapatkan suplai air dari bendungan.

Rampungnya 65 bendungan nanti akan menambah luas lahan pertanian yang mendapat suplai irigasi premium atau irigasi dari air bendungan menjadi sekitar 20 persen.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menyatakan, sebanyak 65 bendungan yang telah, sedang, dan akan dibangun pemerintah dinilai akan menahan arus air sehingga mereduksi banjir hingga 13.355 meter kubik/detik.

"Total 65 bendungan itu akan mereduksi banjir 13.355 meter kubik/detik," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi.

Pembangunan sebanyak 65 bendungan baru pada periode tahun 2015-2019 termasuk salah satu program andalan pemerintahan Kabinet Kerja saat ini.

Hari memaparkan bahwa selama kurun waktu tahun anggaran 2015-2019, pemerintah menargetkan pembangunan 65 buah bendungan yang salah satu fungsinya sebagai pengendali banjir.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, bendungan yang selesai dibangun sampai tahun anggaran 2018 adalah 17 bendungan, yang berpotensi mereduksi banjir hingga sekitar 3.400 meter kubik/detik.

Sementara bendungan "ongoing" atau yang sedang dikerjakan pada saat ini pada tahun 2015-2019 berjumlah 39 buah yang diperkirakan bakal mereduksi banjir 7.101 meter kubik/detik. Sedangkan bendung yang akan dimulai pembangunannya pada tahun 2019 ini ada sebanyak sembilan bendungan, yang akan mereduksi banjir 2.853 meter kubik/detik.

Untuk program antisipasi banjir dari pihaknya, antara lain adalah pemeliharaan tanggul dan tebing sungai, pemeliharaan kanal banjir, peneusuran terhadap sungai-sungai utama yang mengalami kerusakan dan berpotensi mengalami banjir.
Baca juga: PUPR: 65 bendungan reduksi banjir 13.355 m3 per detik
Baca juga: Kementerian PUPR terus pantau ketinggian air Bendungan Bili-Bili di Gowa
Baca juga: PUPR: Bendungan Rotiklot atasi persoalan air Atambua