77 peserta siap ramaikan Surabaya Vaganza 2019
21 Maret 2019 17:49 WIB
Sejumlah peserta dari berbagai komunitas meramaikan Surabaya Vaganza yang digelar di Kota Surabaya pada 2018. (istimewa)
Surabaya (ANTARA) - Sedikitnya 77 peserta dari berbagai komunitas, suku bangsa, siswa, mahasiswa, warga serta beberapa grup drumband siap meramaikan Surabaya Vaganza atau sebelumnya dikenal Parade Budaya 2019 yang akan digelar mulai Jalan Pahlawan hingga Jalan Raya Darmo pada Minggu (24/3).
"Surabaya Vaganza yang diegelar dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 ini mengusung tema Puspawarni Indonesia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti saat menggelar jumpa pers di Humas Pemkot Surabaya, Kamis.
Menurut dia, tema Pusparini tersebut merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu "puspa" dan "warni". Puspa memiliki arti bunga, sementara "warni" berarti corak atau rupa yang beraneka ragam. Jadi, puspawarni adalah bunga yang memiliki corak dan rupa yang beraneka ragam.
Antiek menjelaskan dengan tema ini maka Surabaya Vaganza 2019 ini memiliki simbol keanekaragaman warna-warni yang terdapat di Indonesia. Dengan tema "Puspawarni Indonesia" diharapkan dapat mempersembahkan keanekaragaman warna-warni seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Ia juga memastikan bahwa acara ini akan diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain dengan sangat menarik dan diikuti pula oleh 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, siswa, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.
"Total nanti ada 77 peserta yang siap memanjakan mata warga Kota Surabaya dan para pengunjung," kata dia.
Dari sekian peserta itu, lanjut dia, ada tim istimewa yang baru ikut pada tahun ini. Tim itu adalah dari Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak, sehingga mereka tidak hanya terlibat dalam pengamanan saja, tapi mereka juga akan terlibat aktif menjadi peserta dalam acara ini.
"Pihak Polrestabes dan Polres Tanjung Perak nanti akan mengamankan sepanjang jalur dan juga terlibat menjadi peserta," ujarnya.
Peserta istimewa lainnya adalah para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Para wali kota ini sedang menggelar acara rapat koordinasi Komisariat wilayah IV di Surabaya, sehingga dalam rangkaian acaranya nanti akan mengikuti Surabaya Vaganza 2019.
"Para wali kota ini nanti akan gabung di Surabaya Vaganza dengan menaiki mobil wilis. Kami sudah menyiapkan 20 mobil wilis yang juga dihias dengan bunga-bunga. Sudah banyak wali kota yang konfirmasi ikut, hanya satu dua mungkin yang tidak bisa ikut," katanya.
Antiek menjelaskan, rute Surabaya Vaganza 2019 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, Surabaya Vaganza mulai start dari Jl. Pahlawan dan berakhir di Jl. Raya Darmo tepatnya di depan SMAK Santa Maria.
Mobil hias dan peserta parade budaya akan melewati rute Jl. Pahlawan, Jl. Keramat gantung, Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Raya Darmo dengan finish di SMAK Santa Maria.
"Setelah finish di depan SMAK Santa Maria, mereka akan lurus terus dan baru boleh melakukan bongkar bunga-bunganya di samping Masjid Al-Falah. Jadi, berbeda dengan tahun lalu," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa agenda tahunan ini menjadi bagian dari produk industri pariwisata di Surabaya. Harapannya, agenda ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata, sehingga pihak perhotelan dan restoran di Surabaya juga ikut mempromosikan agenda besar ini.
"Agenda ini sudah dijual sejak akhir tahun 2015. Agenda ini ikut masuk dalam promo hotel dan restoran di Surabaya," ujarnya.
"Surabaya Vaganza yang diegelar dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 ini mengusung tema Puspawarni Indonesia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti saat menggelar jumpa pers di Humas Pemkot Surabaya, Kamis.
Menurut dia, tema Pusparini tersebut merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu "puspa" dan "warni". Puspa memiliki arti bunga, sementara "warni" berarti corak atau rupa yang beraneka ragam. Jadi, puspawarni adalah bunga yang memiliki corak dan rupa yang beraneka ragam.
Antiek menjelaskan dengan tema ini maka Surabaya Vaganza 2019 ini memiliki simbol keanekaragaman warna-warni yang terdapat di Indonesia. Dengan tema "Puspawarni Indonesia" diharapkan dapat mempersembahkan keanekaragaman warna-warni seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Ia juga memastikan bahwa acara ini akan diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain dengan sangat menarik dan diikuti pula oleh 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, siswa, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.
"Total nanti ada 77 peserta yang siap memanjakan mata warga Kota Surabaya dan para pengunjung," kata dia.
Dari sekian peserta itu, lanjut dia, ada tim istimewa yang baru ikut pada tahun ini. Tim itu adalah dari Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak, sehingga mereka tidak hanya terlibat dalam pengamanan saja, tapi mereka juga akan terlibat aktif menjadi peserta dalam acara ini.
"Pihak Polrestabes dan Polres Tanjung Perak nanti akan mengamankan sepanjang jalur dan juga terlibat menjadi peserta," ujarnya.
Peserta istimewa lainnya adalah para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Para wali kota ini sedang menggelar acara rapat koordinasi Komisariat wilayah IV di Surabaya, sehingga dalam rangkaian acaranya nanti akan mengikuti Surabaya Vaganza 2019.
"Para wali kota ini nanti akan gabung di Surabaya Vaganza dengan menaiki mobil wilis. Kami sudah menyiapkan 20 mobil wilis yang juga dihias dengan bunga-bunga. Sudah banyak wali kota yang konfirmasi ikut, hanya satu dua mungkin yang tidak bisa ikut," katanya.
Antiek menjelaskan, rute Surabaya Vaganza 2019 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, Surabaya Vaganza mulai start dari Jl. Pahlawan dan berakhir di Jl. Raya Darmo tepatnya di depan SMAK Santa Maria.
Mobil hias dan peserta parade budaya akan melewati rute Jl. Pahlawan, Jl. Keramat gantung, Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Raya Darmo dengan finish di SMAK Santa Maria.
"Setelah finish di depan SMAK Santa Maria, mereka akan lurus terus dan baru boleh melakukan bongkar bunga-bunganya di samping Masjid Al-Falah. Jadi, berbeda dengan tahun lalu," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa agenda tahunan ini menjadi bagian dari produk industri pariwisata di Surabaya. Harapannya, agenda ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata, sehingga pihak perhotelan dan restoran di Surabaya juga ikut mempromosikan agenda besar ini.
"Agenda ini sudah dijual sejak akhir tahun 2015. Agenda ini ikut masuk dalam promo hotel dan restoran di Surabaya," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: