Jakarta (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT) membantah bahwa rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) penerbangan Lion Air PK LQP bocor.

“Rekaman Denpasar-Jakarta bocor, jelas kami enggak punya. Jelas-jelas itu bohong,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Soerjanto mengatakan bahwa rekaman tersebut tidak ada di server milik KNKT dan tidak ada di internet.

“Hanya bisa dibuka saat akan investigasi. Boeing dan FAA pun tidak punya,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa CVR hanya merekam penerbangan dua jam terakhir, artinya data rekaman penerbangan Denpasar-Jakarta sudah terhapus (overwritten).

“Penerbangan JT043 sudah terhapus (overwritten) sehingga sudah tidak ada di CVR. KNKT juga menyampaikan bahwa isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR,” katanya.

Dia menambahkan bahwa hasil pengunduhan CVR merekam sejak persiapan penerbangan JT610 Jakarta-Pangkal Pinang sampai dengan akhir penerbangan.

Pernyataan tersebut menyusul dugaan bocornya rekaman CVR di mana disebutkan bahwa sebelum pilot pesawat Lion Air JT 610, pilot sempat berujar “Allahuakbar” yang dirilis kantor media asing Reuters.

Dalam pemberitaannya yang berjudul 'Exclusive: Black Box Reveals Clues to Lion Air Crash', Reuters menyebutkan bahwa pilot panik mencari petunjuk mengapa pesawatnya terus menukik. Reuters mengklaim mendengar isi rekaman CVR dari tiga sumber anonim.

Baca juga: KNKT benarkan adanya pilot ketiga Boeing Max Denpasar-Jakarta
Baca juga: Laporan investigasi Lion Air JT 610 rampung Agustus
Baca juga: KNKT tawarkan bantuan investigasi Ethiopian Airlines