Mensos akan ke Sentani serahkan santunan ahli waris korban banjir
21 Maret 2019 16:44 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan keterangan tentang penanganan banjir bandang di Sentani, Papua, usai membuka rapat koordinasi pelaksanaan program Pemberdayaan Sosial Tahun 2019 di Jakarta, Kamis (21/3/2019). (ANTARA/Desi Purnamawati)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita akan ke Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua untuk meninjau kondisi korban banjir bandang dan menyerahkan santunan ahli waris bagi korban meninggal dunia dalam bencana tersebut.
"Nanti malam kami akan ke Sentani dalam rangka menyerahkan santunan ahli waris," kata Mensos di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan dalam dua tahap untuk penanganan banjir bandang di Jayapura dengan total nilai Rp2,6 miliar.
Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar seperti permakanan, tenda keluarga, tenda darurat, selimut dan dapur umum.
"Bantuan sudah kami kirimkan, kalau ada kebutuhan lebih dari itu tentu akan kami siapkan pada tahap ketiga," katanya seraya menambahkan negara melalui Kementerian Sosial harus memastikan bahwa kebutuhan dasar khususnya pada makanan tersedia karena itu adalah tugas dari Kementerian Sosial.
Mensos juga akan menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia yang sudah terverifikasi dan validasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, santunan akan diberikan kepada ahli waris dari 97 korban meninggal dunia.
Lebih lanjut Harry mengatakan, 90 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah diturunkan untuk membantu pembersihan, dapur umum serta mobilisasi bantuan dan pendampingan pengungsi.
Dapur umum didirikan di halaman kantor bupati oleh Dinsos Provinsi dan di BPBD, selain itu terdapat beberapa dapur umum mandiri. Juga akan didirikan dapur umum di Sil Sentani oleh Dinsos.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (20/3) mencatat 104 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Papua, yakni 97 orang di Kabupaten Jayapura dan tujuh orang di Kota Jayapura. Hingga saat ini belum semua korban berhasil diindentifikasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa sebanyak 79 orang hilang dan belum ditemukan akibat bencana banjir tersebut.
Sementara itu, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan. Selain itu, 160 orang luka-luka, dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.
"Nanti malam kami akan ke Sentani dalam rangka menyerahkan santunan ahli waris," kata Mensos di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan dalam dua tahap untuk penanganan banjir bandang di Jayapura dengan total nilai Rp2,6 miliar.
Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar seperti permakanan, tenda keluarga, tenda darurat, selimut dan dapur umum.
"Bantuan sudah kami kirimkan, kalau ada kebutuhan lebih dari itu tentu akan kami siapkan pada tahap ketiga," katanya seraya menambahkan negara melalui Kementerian Sosial harus memastikan bahwa kebutuhan dasar khususnya pada makanan tersedia karena itu adalah tugas dari Kementerian Sosial.
Mensos juga akan menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia yang sudah terverifikasi dan validasi.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, santunan akan diberikan kepada ahli waris dari 97 korban meninggal dunia.
Lebih lanjut Harry mengatakan, 90 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah diturunkan untuk membantu pembersihan, dapur umum serta mobilisasi bantuan dan pendampingan pengungsi.
Dapur umum didirikan di halaman kantor bupati oleh Dinsos Provinsi dan di BPBD, selain itu terdapat beberapa dapur umum mandiri. Juga akan didirikan dapur umum di Sil Sentani oleh Dinsos.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (20/3) mencatat 104 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Papua, yakni 97 orang di Kabupaten Jayapura dan tujuh orang di Kota Jayapura. Hingga saat ini belum semua korban berhasil diindentifikasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan bahwa sebanyak 79 orang hilang dan belum ditemukan akibat bencana banjir tersebut.
Sementara itu, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian sesuai dengan laporan masyarakat yang menyatakan anggota keluarganya belum ditemukan. Selain itu, 160 orang luka-luka, dimana 85 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: