BPBD tangani tanggul jebol rendam rumah di Kabupaten Kediri-Jatim
21 Maret 2019 13:53 WIB
BPBD Kabupaten Kediri mengevakuasi warga dari rumahnya yang terkena banjir akibat tangul jebol di Desa Ngampel, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/3/2019) dini hari. (FOTO ANTARA/ist)
Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menangani kejadian banjir akibat tanggul jebol di Dusun Tlanak, Desa Ngampel, Kabupaten Kediri, hingga mengakibatkan air merendam rumah warga.
"Banjir akibat tanggul jebol itu terjadi di Dusun Tlanak, Desa Ngampel, Kecamatan Papar, sepanjang 5 meter dengan tinggi 1 meter dari sungai sekunder Mejono Bangi dan tanggul jebol di sungai sekunder mojolegi sepanjang 15 meter, tinggi 1 meter. Tanggul jebol itu berdampak pada Dusun Tawangrejo dan Dusun Bulurejo, Desa Papar," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa tingkat ketinggian air yang menggenang itu bervariasi. Di Dusun Tawangrejo ujung sebelah timur antara 20 centimeter sampai 40 centimeter pada ujung sebelah barat. Tinggi air di Dusun Bulurejo ujung sebelah timur 20 cm pada ujung sebelah barat mencapai 80 cm.
Jumlah warga rumahnya terendam juga cukup banyak. Di Dusun Tawangrejo, jumlah kepala keluarganya mencapai 265 yang tersebar di empat RT dan satu RW. Di Dusun Bulurejo, mencapai 203 KK yang tersebar di empat RT dan satu RW.
"Untuk Dusun Bulurejo rumah yang terdampak langsung dan air masuk ke rumah warga kurang lebih 50 rumah. Sampai pagi ini air belum surut," kata dia.
Pihaknya juga terus melakukan observasi di lapangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan, pihaknya terpaksa harus melakukan evakuasi warga dengan perahu karet, sebab air cukup tinggi.
"Pada pukul 02.00 WIB kami melakukan evakuasi 14 orang warga dari lima KK (lima rumah) ke kantor PNPM Desa Papar. Saat ini warga tersebut bersama kerabat terdekat masing-masing," ujarnya.
Lebih lanjut, Randy mengatakan BPBD Kabupaten Kediri juga memberikan bantuan untuk warga yang menjadi korban tanggul jebol itu berupa bahan pokok, selimut, dan makanan.
"Kami berikan bahan pokok, selimut dan makanan korban terdampak. Selanjutnya kami lakukan penanganan darurat tanggul yang jebol, melakukan penilaian lebih lanjut, mendirikan posko dan monitor di lapangan sampai air benar-benar surut dan warga aman," katanya,
Baca juga: Banjir landa sejumlah desa di Kabupaten Kediri
Baca juga: Dam Besowo rusak diterjang banjir lahar hujan
"Banjir akibat tanggul jebol itu terjadi di Dusun Tlanak, Desa Ngampel, Kecamatan Papar, sepanjang 5 meter dengan tinggi 1 meter dari sungai sekunder Mejono Bangi dan tanggul jebol di sungai sekunder mojolegi sepanjang 15 meter, tinggi 1 meter. Tanggul jebol itu berdampak pada Dusun Tawangrejo dan Dusun Bulurejo, Desa Papar," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa tingkat ketinggian air yang menggenang itu bervariasi. Di Dusun Tawangrejo ujung sebelah timur antara 20 centimeter sampai 40 centimeter pada ujung sebelah barat. Tinggi air di Dusun Bulurejo ujung sebelah timur 20 cm pada ujung sebelah barat mencapai 80 cm.
Jumlah warga rumahnya terendam juga cukup banyak. Di Dusun Tawangrejo, jumlah kepala keluarganya mencapai 265 yang tersebar di empat RT dan satu RW. Di Dusun Bulurejo, mencapai 203 KK yang tersebar di empat RT dan satu RW.
"Untuk Dusun Bulurejo rumah yang terdampak langsung dan air masuk ke rumah warga kurang lebih 50 rumah. Sampai pagi ini air belum surut," kata dia.
Pihaknya juga terus melakukan observasi di lapangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan, pihaknya terpaksa harus melakukan evakuasi warga dengan perahu karet, sebab air cukup tinggi.
"Pada pukul 02.00 WIB kami melakukan evakuasi 14 orang warga dari lima KK (lima rumah) ke kantor PNPM Desa Papar. Saat ini warga tersebut bersama kerabat terdekat masing-masing," ujarnya.
Lebih lanjut, Randy mengatakan BPBD Kabupaten Kediri juga memberikan bantuan untuk warga yang menjadi korban tanggul jebol itu berupa bahan pokok, selimut, dan makanan.
"Kami berikan bahan pokok, selimut dan makanan korban terdampak. Selanjutnya kami lakukan penanganan darurat tanggul yang jebol, melakukan penilaian lebih lanjut, mendirikan posko dan monitor di lapangan sampai air benar-benar surut dan warga aman," katanya,
Baca juga: Banjir landa sejumlah desa di Kabupaten Kediri
Baca juga: Dam Besowo rusak diterjang banjir lahar hujan
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: