Jalan utama Cianjur amblas sepanjang 50 meter
21 Maret 2019 12:00 WIB
Illustrasi: warga di tiga desa di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, berharap jalan utama satu-satunya milik kabupaten segera dibangun. Pasalnya warga kesulitan untuk membawa hasil buminya ke kota. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Jalan utama Cianjur-Cianjur Selatan, Jawa Barat, tepatnya di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Jawa Barat, amblas sepanjang 50 meter, akibatnya antrian panjang kendaraan terlihat sejak tengah malam hingga siang.
"Sampai siang ini, arus lalu lintas tersendat, hanya sebagian bahu jalan yang tersisa, sehingga hanya dapat dilalui bergantian. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati," kata Camat Sukanagara Dede Saputra saat dihubungi Kamis.
Dia menjelaskan amblasnya landasan jalan utama yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah selatan itu, terjadi menjelang tengah malam ketika hujan turun deras dengan intensitas lama, sehingga arus lalu lintas sempat terhenti untuk menghindari kecelakaan.
"Kami langsung berkoordinasi dengan dinas terkait di pemkab, propinsi dan pusat, agar segera mendapatkan penanganan karena ini jalur utama dan ramai dilalui kendaraan," katanya.
Hingga siang ini, tambah dia sejumlah pihak termasuk BPBD Cianjur, telah meninjau langsung ke lokasi, guna melakukan tin dakan. Sedangkan arus lalu lintas masih tersendat, antrian kendaraan dari kedua arah terus "mengular" karena jalan tersebut hanya dapat dilalui secara bergantian.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, menjelaskan panjang jalan yang amblas mencapai 50 meter dengan kedalaman 10 meter, masih dapat dilalui secara bergantian. Namun arus kendaraan akan dihentikan jika hujan kembali turun di kawasan tersebut.
"Petugas tetap mengimbau penguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas di lokasi. Saat ini kendaraan berat seperti truk belum diizinkan melintas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan dapat memancing amblas meluas," katanya.
Sementara kendaraan besar terutama truk dan tronton yang membawa sembako serta bahan bakar minyak tidak bisa melintas, akibatnya pasokan BBM ke sejumlah SPBU di wilayah selatan terlambat sampai. Sedangkan warga penguna angkutan terpaksa harus berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan dari Cianjur ke selatan atau sebaliknya.
"Informasinya alat berat segera diturunkan untuk penangan amblasnya jalan tersebut agar dapat dilalui secara normal. Harapan kami penanganan dapat dilakukan secara cepat karena ini jalur utama satu-satunya," kata Sugeng.
"Sampai siang ini, arus lalu lintas tersendat, hanya sebagian bahu jalan yang tersisa, sehingga hanya dapat dilalui bergantian. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati," kata Camat Sukanagara Dede Saputra saat dihubungi Kamis.
Dia menjelaskan amblasnya landasan jalan utama yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah selatan itu, terjadi menjelang tengah malam ketika hujan turun deras dengan intensitas lama, sehingga arus lalu lintas sempat terhenti untuk menghindari kecelakaan.
"Kami langsung berkoordinasi dengan dinas terkait di pemkab, propinsi dan pusat, agar segera mendapatkan penanganan karena ini jalur utama dan ramai dilalui kendaraan," katanya.
Hingga siang ini, tambah dia sejumlah pihak termasuk BPBD Cianjur, telah meninjau langsung ke lokasi, guna melakukan tin dakan. Sedangkan arus lalu lintas masih tersendat, antrian kendaraan dari kedua arah terus "mengular" karena jalan tersebut hanya dapat dilalui secara bergantian.
Sekretaris BPBD Cianjur, Sugeng Supriyatno, menjelaskan panjang jalan yang amblas mencapai 50 meter dengan kedalaman 10 meter, masih dapat dilalui secara bergantian. Namun arus kendaraan akan dihentikan jika hujan kembali turun di kawasan tersebut.
"Petugas tetap mengimbau penguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas di lokasi. Saat ini kendaraan berat seperti truk belum diizinkan melintas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan dapat memancing amblas meluas," katanya.
Sementara kendaraan besar terutama truk dan tronton yang membawa sembako serta bahan bakar minyak tidak bisa melintas, akibatnya pasokan BBM ke sejumlah SPBU di wilayah selatan terlambat sampai. Sedangkan warga penguna angkutan terpaksa harus berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan dari Cianjur ke selatan atau sebaliknya.
"Informasinya alat berat segera diturunkan untuk penangan amblasnya jalan tersebut agar dapat dilalui secara normal. Harapan kami penanganan dapat dilakukan secara cepat karena ini jalur utama satu-satunya," kata Sugeng.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: