Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) AKBP Yuanita Amelia Sari mengatakan personelnya sempat ditembaki dengan senapan angin saat melakukan penggerebekan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin malam.

"Sepertinya senapan angin. Kami mendengar letusan seperti itu. Akhirnya kami memberikan tembakan peringatan supaya massa membubarkan diri," kata Yuanita saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Meski demkian tidak ada petugas yang dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.

Yuanita menjelaskan perlawanan dari warga disebabkan oleh provokasi target operasi yang berusaha melawan saat akan ditangkap.

"Perlawanan dari masyarakat ini karena provokasi dari target operasi yang kita tangkap ini. Dia memprovokasi masyarakat untuk meminta dilepas," ujarnya.

Karena khawatir situasi menjadi tidak terkendali dan berimbas pada masyarakat sekitar, aparat BNNK akhirnya meminta bantuan dari Polres Metro Jakarta Utara.

Polres Jakarta Utara kemudian menurunkan 110 personel yang akhirnya berhasil mengendalikan situasi.

Penyisiran oleh aparat BNNK dan polisi menemukan sejumlah senjata tajam dan barang bukti narkoba seperti ganja dan sabu-sabu.

Dijelaskan Yuanita, sabu-sabu yang diamankan dalam operasi tersebut mencapai hampir satu kilogram.

Dalam operasi tersebut ada 12 orang yang diamankan oleh polisi dan ada dua orang yang dibawa oleh BNNK karena hasil tes urin yang terbukti positif mengonsumsi narkoba.

Keduanya tidak dijadikan tersangka karena hasil penyelidikan yang menunjukkan mereka bukan bagian dari jaringan pengedar.

"Setelah dilakukan penyelidikan mendalam ternyata mereka tidak termasuk jaringan. Berarti mereka adalah pemakai dan berada di TKP untuk membeli narkoba," ujarnya.

Baca juga: Polisi-BNNK amankan 12 orang dalam operasi di Tanjung Priok
Baca juga: Polres Jakarta Utara kerahkan 110 personel dukung operasi BNNK Jakut