Jakarta (ANTARA) - Xiaomi, yang menyebut diri sebagai perusahaan Internet, ponsel pintar (smartphone), dan perangkat pintar terhubung platform Internet of Things (IoT), meraih kinerja menggembirakan sepanjang 2018 ketika pasar ponsel pintar global diperkirakan turun 1,4 persen.

Menurut perusahaan riset IDC Consulting, pasar smartphone global pada 2018 turun 4,1 persen, tapi Xiaomi justru sukses menjual ponsel pintar hingga 118,7 juta unit. Angka itu merepresentasikan kenaikan 29,8 persen dibanding penjualan pada 2017.

Dengan volume penjualan naik hampir 30 persen, Xiaomi melaporkan pendapatan dari segmen smartphone sekitar 113,8 miliar yuan, atau naik 41,3 persen, dikutip Rabu.

Produsen asal China itu meraih pendapatan total 174,9 miliar, atau tumbuh signifikan 52,6 persen yang merupakan pendapatan gabungan dari segmen pelayanan internet, produk IoT dan gaya hidup.

Laba bersih yang dibukukan Xiaomi sekitar 13.478 miliar yuan. Laba bersih yang disesuaikan (Non-IFRS Measure) tumbuh 59,5 persen menjadi 8,6 miliar yuan.

“Pada 2018, Xiaomi terus bersinar--bahkan dalam menghadapi persaingan ketat dari rekan-rekan domestik dan internasional--berkat model bisnis 'triathlon' kami yang unik dan kuat. Selain itu, 2018 juga menandai dimulainya ekspansi bisnis IoT luar negeri kami," kata CEO dan Pendiri Xiaomi Lei Jun.

Xiaomi, kata Lei Jun, berharap bisa berinvestasi lebih dari 10 miliar yuan di departemen IoT dalam lima tahun ke depan untuk menangkap peluang yang ada.