Investor Jepang-Thailand digandeng kelola mineral ikutan timah
20 Maret 2019 11:54 WIB
Illustrasi: Pekerja menata timah menjadi tupukan seberat sekitar 1000 kg di pabrik PT Timah (Persero) Tbk di Mentok, Bangka (ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta)
Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggandeng investor asal Jepang dan Thailand untuk mengelola mineral ikutan timah yang selama ini belum termanfaatkan dengan baik.
"Pertemuan lanjutan kali ini merupakan keinginan investor asal Jepang dan Thailand. Mereka nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam mengelola mineral ikutan timah itu," kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman saat menerima kunjungan investor Jepang dan Thailand, di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan Pemprov Babel memberi kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi di mineral ikutan timah, salah satunya investor dari Jepang dan Thailand yang mencoba menjajaki peluang tersebut.
Selanjutnya, para investor Thailand dan Jepang akan mulai melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui kondisi pabrik.
Pemprov juga membuka kesempatan bagi investor lain yang berminat, karena pengelolaan mineral ikutan ini harus dilakukan secara optimal.
"Kalau dikelola sedikit saja, banyak keuntungan dari mineral ikutan ini yang bisa diraih, apalagi investor ini sangat berminat," ujarnya.
Erzaldi menambahkan nilai tambah dari harga mineral ikutan akan meningkat, pemasukan pajak untuk daerah, terbukanya lapangan kerja, dan tidak menutup kemungkinan turunan-turunan dari material yang diolah menjadi barang jadi bisa dilakukan di Babel.
"Mineral ikutan ini dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Babel, jika ini terealisasi, maka investasi di Babel akan semakin banyak," ujarnya.
Baca juga: Harga emas naik didukung pelemahan dolar
Baca juga: Qatar bakal luncurkan bank energi terbesar senilai 10 miliar dolar
"Pertemuan lanjutan kali ini merupakan keinginan investor asal Jepang dan Thailand. Mereka nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam mengelola mineral ikutan timah itu," kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman saat menerima kunjungan investor Jepang dan Thailand, di Sungailiat, Rabu.
Ia mengatakan Pemprov Babel memberi kesempatan bagi investor yang ingin berinvestasi di mineral ikutan timah, salah satunya investor dari Jepang dan Thailand yang mencoba menjajaki peluang tersebut.
Selanjutnya, para investor Thailand dan Jepang akan mulai melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui kondisi pabrik.
Pemprov juga membuka kesempatan bagi investor lain yang berminat, karena pengelolaan mineral ikutan ini harus dilakukan secara optimal.
"Kalau dikelola sedikit saja, banyak keuntungan dari mineral ikutan ini yang bisa diraih, apalagi investor ini sangat berminat," ujarnya.
Erzaldi menambahkan nilai tambah dari harga mineral ikutan akan meningkat, pemasukan pajak untuk daerah, terbukanya lapangan kerja, dan tidak menutup kemungkinan turunan-turunan dari material yang diolah menjadi barang jadi bisa dilakukan di Babel.
"Mineral ikutan ini dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Babel, jika ini terealisasi, maka investasi di Babel akan semakin banyak," ujarnya.
Baca juga: Harga emas naik didukung pelemahan dolar
Baca juga: Qatar bakal luncurkan bank energi terbesar senilai 10 miliar dolar
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: