Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat mengajak para calon anggota legislatif menghindari politik uang dalam kampanye Pemilu 2019 agar tidak stres atau terkena gangguan jiwa ketika gagal terpilih.

"Jangan politik uang, bahkan sampai jor-joran, utang sana-sini dan ternyata tidak terpilih. Ini yang menyebabkan ada yang tidak siap kalah," kata Komisioner KPU Jakarta Pusat Achmad Dahlan di Jakarta, Selasa.

Untuk daerah pemilihan Jakarta Pusat, terdapat sebanyak 184 kandidat yang berkontestasi memperebutkan kursi legislatif tingkat Provinsi DKI Jakarta, sementara kuota yang diperebutkan hanya 12 kursi saja.

"Artinya yang terpilih nanti hanya sekitar 6,5 persen, selebihnya tentu harus siap untuk tidak terpilih," kata dia.

Begitu juga dengan kursi DPR RI, calon yang akan terpilih nantinya hanya 6,6 persen dari total 106 kandidat yang bersaing saat ini sebab kuota DPR RI untuk daerah pemilihan Jakarta Pusat hanya tujuh kursi saja.

Sementara itu, sebanyak 26 calon anggota DPD RI daerah pemilihan setempat akan memperebutkan empat kursi yang tersedia.

"Kalau calon tidak membebani diri dengan ongkos politik yang besar, setidaknya mereka juga tidak akan terlalu tertekan kejiwaannya ketika ternyata tidak terpilih nantinya," kata Achmad.

Karena itu, KPU menyarankan, sebaiknya pada calon anggota legislatif cukup menggunakan sarana dan prasarana yang memang telah disediakan oleh penyelenggara ketika berkampanye di masyarakat.

"Pemilih sekarang sudah cerdas, dengan alat peraga serta menjelaskan visi dan misi secara konkret tentunya sudah cukup meyakinkan pemilih, tidak perlu politik uang," ujarnya.