Wagub Papua: masih ada warga korban banjir Jayapura Jayapura terrisolasi
19 Maret 2019 18:55 WIB
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal (kedua dari kiri) memberikan keterangan pers terkait dengan kondisi korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura pada Selasa (19/3/2019) di Posko Induk Banjir Bandang Kabupaten Jayapura, Gunung Merah Sentani (FOTO ANTARA/ Hendrina Dian Kandipi)
Sentani (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal mengakui masih ada warga korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura yang masih terisolasi dan belum dapat dievakuasi.
"Kami sudah menerima laporan ada dua lokasi yang besok (Rabu, 20/3) akan dicek kondisinya, salah satunya di belakang Gunung Cycloop," katanya kepada Antara di Sentani, Selasa.
Menurut dia, rencananya tim akan turun untuk mengecek ke salah satu lokasi di belakang Gunung Cycloop melalui Dermaga Hamadi.
"Jadi bukan saja kami (pemerintah daerah) yang akan mengecek lokasi yang terkena banjir bandang, namun personel TNI Angkatan Laut sudah mulai menyisir," ujarnya.
Dia menjelaskan dari hasil rapat bersama sebelumnya, pada Selasa (19/3) semua kalangan dan elemen mulai serentak bekerja untuk para korban banjir bandang ini.
Sebelumnya,berdasarkan informasi dari warga menyebutkan sejumlah korban banjir di Distrik Ravenirara belum dievakuasi karena masalah akses.
Kondisi sama juga terjadi dengan warga di Kertosari di mana beberapa jembatan terputus mengakibatkan masyarakat di sekitarnya tidak dapat dijangkau tim evakuasi dan relawan.
Berdasarkan data humas posko induk banjir bandang lokasi terdampak parah di Kabupaten Jayapura yakni Distrik Sentani (Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, Kampung Yahim, Sereh), Distrik Waibu (Kampung Doyo Baru), Distrik Sentani Barat (Kampung Kertosari), Distrik Ravenirara (Kampung Yongsu Dosoyo) dan Distrik Depapre.
Akibat bencana banjir bandang ini tercatat korban jiwa meninggal dunia sebanyak 96 orang, dilaporkan hilang 79 orang, luka-luka ringan 75 orang, luka berat 84 orang dengan korban terdampak pada tiga distrik yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat sebanyak 11.725 kepala keluarga (KK).
"Kami sudah menerima laporan ada dua lokasi yang besok (Rabu, 20/3) akan dicek kondisinya, salah satunya di belakang Gunung Cycloop," katanya kepada Antara di Sentani, Selasa.
Menurut dia, rencananya tim akan turun untuk mengecek ke salah satu lokasi di belakang Gunung Cycloop melalui Dermaga Hamadi.
"Jadi bukan saja kami (pemerintah daerah) yang akan mengecek lokasi yang terkena banjir bandang, namun personel TNI Angkatan Laut sudah mulai menyisir," ujarnya.
Dia menjelaskan dari hasil rapat bersama sebelumnya, pada Selasa (19/3) semua kalangan dan elemen mulai serentak bekerja untuk para korban banjir bandang ini.
Sebelumnya,berdasarkan informasi dari warga menyebutkan sejumlah korban banjir di Distrik Ravenirara belum dievakuasi karena masalah akses.
Kondisi sama juga terjadi dengan warga di Kertosari di mana beberapa jembatan terputus mengakibatkan masyarakat di sekitarnya tidak dapat dijangkau tim evakuasi dan relawan.
Berdasarkan data humas posko induk banjir bandang lokasi terdampak parah di Kabupaten Jayapura yakni Distrik Sentani (Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, Kampung Yahim, Sereh), Distrik Waibu (Kampung Doyo Baru), Distrik Sentani Barat (Kampung Kertosari), Distrik Ravenirara (Kampung Yongsu Dosoyo) dan Distrik Depapre.
Akibat bencana banjir bandang ini tercatat korban jiwa meninggal dunia sebanyak 96 orang, dilaporkan hilang 79 orang, luka-luka ringan 75 orang, luka berat 84 orang dengan korban terdampak pada tiga distrik yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat sebanyak 11.725 kepala keluarga (KK).
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: