Helikopter jatuh di Cigalontang Tasikmalaya belum bisa dievakuasi
19 Maret 2019 18:41 WIB
Arsip. Personel Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AU Lanud Wiriadinata mengidentifikasi kondisi bangkai pesawat Helikopter B-105 PK EAH PT Air Transport Service pascajatuh di Gunung Situhiang, Cigalantong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (17/3/2019). KNKT masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan jatuhnya helikopter yang mengakibatkan empat orang awak pesawat luka-luka. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Tasikmalaya (ANTARA) - Bangkai helikopter yang jatuh di perbukitan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/3) sudah empat hari belum bisa dievakuasi karena masih menunggu tim operator helikopter dari Jakarta.
"Sampai saat ini untuk evakuasi masih menunggu tim operator dari PT ATS tersebut, rencana datangnya Rabu (20/3)," kata Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Wiriadinata Letnan Kolonel Pnb M Pandu Adi kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan, jajaran TNI dan Polri masih disiagakan untuk pengamanan di lokasi jatuhnya helikopter Kampung Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang.
Proses evakuasi helikopter, kata dia, tidak bisa sembarangan, tetapi harus melibatkan tim operator yang mengetahui kondisi helikopter tersebut.
Terkait adanya kendala dalam persiapan evakuasi, lanjut dia, jajarannya tidak menghadapi kendala, atau hambatan, hanya tinggal melaksanakan sesuai aturan yang akan dilakukan oleh tim operator.
"Semua lancar, hanya menunggu koordinasi dari PT ATS sebagai operator, pesawat nanti langsung dibawa ke Sentul ke PT ATS," katanya.
Sejak helikopter jatuh, beberapa pihak terkait seperti tim asuransi dari Singapura sudah melakukan pengecekan tingkat seberapa parah kecelakaannya.
Selain itu, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah terjun ke lokasi mengumpulkan barang bukti dan data lainnya seperti dokumen penerbangan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Helikopter tersebut membawa empat orang, semuanya dalam keadaan hidup meskipun mengalami luka-luka sehingga harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
"Sampai saat ini untuk evakuasi masih menunggu tim operator dari PT ATS tersebut, rencana datangnya Rabu (20/3)," kata Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Wiriadinata Letnan Kolonel Pnb M Pandu Adi kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa.
Ia menuturkan, jajaran TNI dan Polri masih disiagakan untuk pengamanan di lokasi jatuhnya helikopter Kampung Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang.
Proses evakuasi helikopter, kata dia, tidak bisa sembarangan, tetapi harus melibatkan tim operator yang mengetahui kondisi helikopter tersebut.
Terkait adanya kendala dalam persiapan evakuasi, lanjut dia, jajarannya tidak menghadapi kendala, atau hambatan, hanya tinggal melaksanakan sesuai aturan yang akan dilakukan oleh tim operator.
"Semua lancar, hanya menunggu koordinasi dari PT ATS sebagai operator, pesawat nanti langsung dibawa ke Sentul ke PT ATS," katanya.
Sejak helikopter jatuh, beberapa pihak terkait seperti tim asuransi dari Singapura sudah melakukan pengecekan tingkat seberapa parah kecelakaannya.
Selain itu, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah terjun ke lokasi mengumpulkan barang bukti dan data lainnya seperti dokumen penerbangan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Helikopter tersebut membawa empat orang, semuanya dalam keadaan hidup meskipun mengalami luka-luka sehingga harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: