Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan pihak ketiga akan melakukan uji coba digitalisasi e-health care di tiga fasilitas layanan kesehatan untuk meningkatkan kemudahan layanan kesehatan sekaligus edukasi ke masyarakat.

“Digitalisasi ini merupakan sejarah baru di bidang layanan kesehatan masyarakat sekaligus menguatkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Sehat,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela penandatanganan kerja sama di Yogyakarta, Selasa.

Sesuai dengan nama kerja sama yang disepakati kedua belah pihak, Haryadi berharap, penerapan digitalisasi tersebut akan semakin memudahkan fasilitas layanan kesehatan maupun masyarakat dalam menentukan solusi untuk berbagai masalah kesehatan yang dialami.

“Pada zaman sekarang, yang dibutuhkan dalam pemberian layanan publik adalah layanan yang cerdas dan cepat,” tegas Haryadi.

Dalam uji coba selama enam bulan, sesuai kesepakatan kerja sama, pihak ketiga yang menjalin kerja sama digitalisasi “e-health care” dengan Pemerintah Kota Yogyakarta akan menempatkan sejumlah peralatan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pratama dan dua puskesmas.

Peralatan tersebut di antaranya, alat pengukur tinggi dan berat badan, hingga alat laboratorium dalam bentuk mini yang bisa memeriksa kondisi kesehatan dalam 20 indikator hanya dengan pemeriksaan darah.

Pada tahap uji coba tersebut, pemeriksaan kondisi kesehatan difokuskan untuk penyakit tidak menular. Hasil pemeriksaan akan dimasukkan dalam sistem basis data yang terintegrasi dengan aplikasi khusus yang sudah diunduh pengguna melalui telepon selular mereka.

Masyarakat yang sudah memiliki aplikasi dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka. Di dalam aplikasi tersebut juga diberikan berbagai saran atau rekomendasi yang harus dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan warga.

Sementara itu, pimpinan PT Woori Bio Corpora Bahdar J Hamid selaku pihak yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam kegiatan digitalisasi e-health care mengatakan bahwa program serupa sudah diterapkan di Korea Selatan.

“Sesuai kesepakatan kerja sama selama enam bulan ini, kami ingin memperoleh masukan dari Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan terkait digitalisasi e-health care,” katanya.

Ia pun memastikan jika parameter-parameter pemeriksaan kesehatan yang digunakan sebagai dasar pengukuran akan disesuaikan dengan standar Indonesia.

“Harapannya, program digitalisasi ini bisa memberikan edukasi kesehatan ke masyarakat sekaligus penentuan budgeting kesehatan yang lebih tepat,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta akan punya peta kesehatan keluarga