Ternate (ANTARA) - Polda Maluku Utara (Malut) menggelar tradisi penerimaan bintara remaja Polda Malut sebanyak 252 orang yang terdiri dari 244 Polki dan 8 Polwan yang baru dilantik dan resmi menjadi anggota polri.

"Sedangkan, untuk jumlah keseluruhan bintara remaja polri Polda Malut yaitu 262 yang terdiri dari 252 polki dan 10 polwan, namun untuk 10 orang bintara baru yang terdiri dari 8 polki dan 2 polwan penempatannya di Mabes Polri yaitu 5 polki penempatan yanma Mabes Polri dan 3 polki penempatan Densus 88 Mabes Polri," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Suroto di Ternate, Selasa.

Menurut dia, para anggota bintara remaja ini, ada dua orang polwan penempatan di Densus 88 Mabes Polri dan orang penempatan pol Satwa Mabes Polri.

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Drs Suroto, M,Si yang dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Maluku Utara serta Seluruh Personil Polda Maluku Utara dan Bhayangkari.

Dalam upacara penerimaan bintara remaja tersebut dilaksanakan dengan penyiraman sebagai tanda terimanya bintara remaja di Mapolda.

Menurut Kapolda Malut, Brigjen Pol Suroto, kegiatan tersebut dirangkaikan dalam upacara bendera rutin Polda Maluku Utara setiap tanggal 17 bulan berjalan.

"Tradisi penerimaan bintara Remaja merupakan hal yang biasa dilakukan untuk Bintara Polri yang baru lulus untuk melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.

Hal ini untuk memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada bintara baru lingkungan Polri khususnya Polda Malut," ujarnya.

Sementara itu, Polda Malut sendiri meminta warga yang memenuhi syarat ikut proses perekrutan dan penerimaan anggota Polri tahun 2019 di Malut untuk mendaftarkan diri karena dijamin akan berjalan secara transparan dan objektif.

Kabag Dalpers Biro Personalia Polda Malut, Kompol Syamsul Alam ketika dikonfirmasi terkait dengan penerimaan calon bintara Polri di Malut menyatakan, dalam proses penerimaan anggota Polri tidak dipungut biaya, sehingga diantisipasi adanya pihak luar yang memanfaatkan pelaksanaan penerimaan untuk melakukan tindakan KKN, dengan cara-cara mengimingi para calon diloloskan asalkan membayar.

Menurut dia, delaksanakan proses Rekrutmen anggota Polri secara objektif, bersih, transparan, akuntabel, humanis dengan target clear and clean, sehingga kalau ditemukan peserta yang menggunakan sponsor/koneksi dengan cara menghubungi lewat telepon/ surat atau dalam bentuk apapun kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui orang tua/wali/keluarga atau pihak lain akan didiskualifikasi.