Kediri (ANTARA News) - Sedikitnya 955 orang pengungsi korban ancaman letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terserang berbagai macam jenis penyakit sejak lima hari terakhir. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Suliani Suwadji, di Posko Utama Bencana Gunung Kelud di kompleks Monumen Simpang Lima Gumul, Gampengrejo, Selasa sore mengungkapkan dari jumlah itu sebanyak 13 orang diantaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit. "Mereka yang dirujuk itu karena harus mendapatkan perawatan secara intensif," katanya didampingi Bidang Penerangan Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri, Sigit Rahardjo. Menurut dia, selama lima hari terakhir, pengungsi paling banyak terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yakni mencapai 364 orang. Disusul penyakit hipertensi yang mencapai 78 orang. Suliani beralasan kebanyakan di antara para pengungsi terserang penyakit itu lantaran stres sehingga penyakit yang sebelumnya diderita kembali kambuh. Selain hipertensi penyakit yang diderita para pengungsi adalah mialsia (linu-linu) dan gatal-gatal, khususnya diderita kalangan anak-anak. Selama lima hari terakhir itu pula terdapat dua orang melahirkan saat dibawa ke tempat pengungsian di Balai Desa Tawang dan SD YBPK Segaran, Kecamatan Wates. "Dan sampai sekarang juga masih ada 14 pengungsi yang hamil dan sudah kami rujuk ke rumah bersalin dan balai pengobatan lainnya," kata Suliani Suwadji. Ia menambahkan, sejauh ini para pengungsi yang menderita penyakit tidak parah masih bisa diatasi di posko-posko kesehatan, baik yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I maupun di tempat-tempat pengungsian yang tersebar di empat kecamatan.(*)