Danau Sentani meluap, ribuan warga mengungsi
19 Maret 2019 09:39 WIB
Ilustrasi - Sejumlah siswa menaiki perahu melintasi banjir akibat luapan Danau Sentani di Yahim, Sentani Tega, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/03/2019). (ANTARA FOTO/GUSTI. TANATI)
Jayapura (ANTARA) - Ribuan warga yang bermukim di sekitar Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua mengungsi ke tempat relatif lebih aman karena air dari danau tersebut meluap, kata Kepala Kepolisian Resor Jayapura AKBP Viktor Makbon.
“Kami belum dapat memastikan jumlahnya namun diperkirakan mencapai ribuan karena ada beberapa pulau di Danau Sentani yang dihuni masyarakat,” kata dia di Jayapura, Selasa.
Sejak Senin (18/3) petang, air Danau Sentani dilaporkan meluap hingga menyebabkan masyarakat yang mendiami pulau-pulau dan pesisir danau itu mengungsi ke berbagai wilayah di Sentani.
Dia mengatakan naiknya air danau tersebut diperkirakan akibat tingginya curah hujan. Air sungai yang ada di sekitar Sentani meluap dan air ke danau itu.
Ketika ditanya tentang jumlah korban meninggal akibat banjir bandang, Kapolres Jayapura Viktor Makbon mengatakan kemungkinan terus bertambah karena pencarian terhadap korban masih dilakukan tim.
"Laporan orang hilang saat tercatat 79 orang," kata Makbon yang juga mantan Kapolres Mimika itu.
Ia menambahkan selain penduduk sekitar danau yang mengungsi, hal serupa juga dilakukan ribuan warga di sekitar Sentani yang terdampak langsung banjir bandang belum lama ini.
Untuk meringankan beban warga maka dapur umum sudah dibuka di beberapa lokasi, termasuk di Markas Polres Jayapura di Doyo.
“Kami belum dapat memastikan jumlahnya namun diperkirakan mencapai ribuan karena ada beberapa pulau di Danau Sentani yang dihuni masyarakat,” kata dia di Jayapura, Selasa.
Sejak Senin (18/3) petang, air Danau Sentani dilaporkan meluap hingga menyebabkan masyarakat yang mendiami pulau-pulau dan pesisir danau itu mengungsi ke berbagai wilayah di Sentani.
Dia mengatakan naiknya air danau tersebut diperkirakan akibat tingginya curah hujan. Air sungai yang ada di sekitar Sentani meluap dan air ke danau itu.
Ketika ditanya tentang jumlah korban meninggal akibat banjir bandang, Kapolres Jayapura Viktor Makbon mengatakan kemungkinan terus bertambah karena pencarian terhadap korban masih dilakukan tim.
"Laporan orang hilang saat tercatat 79 orang," kata Makbon yang juga mantan Kapolres Mimika itu.
Ia menambahkan selain penduduk sekitar danau yang mengungsi, hal serupa juga dilakukan ribuan warga di sekitar Sentani yang terdampak langsung banjir bandang belum lama ini.
Untuk meringankan beban warga maka dapur umum sudah dibuka di beberapa lokasi, termasuk di Markas Polres Jayapura di Doyo.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: