Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY masih terus melakukan pendataan dampak kerugian akibat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di daerah ini pada Minggu (17/3).

"Sekarang tim di lapangan masih melakukan pendataan dan inventarisasi kerusakan termasuk bangunan masjid dan sekolah. Untuk menentukan kerugian perlu data lebih lengkap dan cermat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana saat ditemui di Pusdalops, BPBD DIY, Senin.

Menurut Biwara, saat ini BPBD DIY bersama tim reaksi cepat (TRC) dan sukarelawan di kabupaten masih melakukan pengecekan serta pembersihan atau normalisasi sejumlah akses jalan yang sempat tersendat oleh material yang terbawa arus. "Selain dari BPBD, dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga sedang melakukan pengecekan kerusakan infrastruktur di lapangan," kata dia.

Menurut Biwara, Kabupaten Bantul menjadi wilayah terdampak bencana banjir dan longsor paling parah akibat hujan lebat yang mengguyur daerah ini. Hal itu terindikasi dari banyaknya wilayah serta korban terdampak.

"Bantul paling parah, indikatornya paling banyak kecamatannya yang terdampak dan korbannya juga paling banyak," kata dia.

Wilayah terdampak di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 Desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 Kecamatan terdampak banjir dan 9 Desa di 4 Kecamatan terdampak longsor.

Dilihat dari dampaknya, di Kabupaten Bantul tercatat sebanyak 4.427 warga terdampak yang tersebar di 17 titik evakuasi dengan dua korban meninggal dunia. Kedua korban meninggal yakni Sudiatmojo (80) warga Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan Painem, (70) warga Karang Tengah, Kecamatan Imogiri.

Sementara, menurut dia, ada tiga orang korban lagi di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul yang masih dalam proses pencarian.

Selain Bantul, empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo yakni Panjatan, Wates, Sentolo, dan Temon, mengalami genangan. Sedangkan longsor terjadi di Kecamatan Kokap dan Girimulyo. Sejumlah 580 warga mengungsi di 6 titik pos penampungan.

Di Kabupaten Gunung Kidul, wilayah terdampak longsor teridentifikasi di Kecamatan Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo dan Patuk. Insiden ini menyebabkan 39 orang mengungsi.

Baca juga: 5.046 warga di DIY terdampak banjir dan longsor

Baca juga: BNPB minta tetap waspadai banjir dan longsor di Yogyakarta