Jakarta (ANTARA News) -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM) menilai kerja sama bilateral dengan badan pengawas dari negara lain menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan dalam pengawasan obat dan makanan. Hal ini diungkapkan Kepala Badan POM Penny L. Lukito setelah menerima kunjungan badan pengawas obat dan makanan asal Maroko, Office National De Securite Des Produits Alimentaires (ONSSA) dan Duta Besar Filipina Lee Hiong Tan Wee beberapa waktu lalu.

"Tentunya, kemitraan bilateral diharapkan akan bermanfaat bagi kedua belah dalam meningkatkan kapasitas dan efektivitas pengawasan obat dan makanan," ujar Penny.

Kunjungan ONNSA merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Badan POM menyambangi kantor pusat ONNSA untuk menandatangani nota kesepahaman di bidang keamanan pangan pada tanggal 9 November 2017 lalu.

Untuk pertemuan kali ini, ONNSA berbagi wawasan dan praktik seputar produk pertanian, khususnya persyaratan terkait sanitary dan phytosanitary.

Sementara itu, kunjungan Dubes Filipina sebagai bagian dari penjajakan kerjasama antara Badan POM dengan FDA Filipina. Kedua instansi akan melakukan dialog rutin untuk memastikan keamanan, manfaat, dan kualitas obat dan makanan yang dipasarkan ke negara-negara Asean.

"Saya juga rencananya akan mengunjungi beberapa negara ASEAN termasuk Filipina untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang pengawasan obat dan makanan," pungkas Penny.