Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) Prijo Sidipratomo mengungkapkan kekecewaannya terhadap debat putaran ketiga yang diikuti dua calon wakil presiden yang sama sekali tidak membicarakan tentang pengendalian tembakau.

"Kedua cawapres hanya berkutat di hilir tentang masalah sistem jaminan kesehatan tetapi angka konsumsi rokok yang tinggi sebagai salah satu akar masalah kesehatan tidak disinggung," kata Prijo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Prijo mengatakan sama sekali tidak ada agenda pengendalian tembakau dalam visi dan misi kedua calon wakil presiden dalam debat.

Padahal angka konsumsi rokok yang tinggi menjadi salah satu dasar atas berbagai permasalahan kesehatan dan nonkesehatan yang berujung pada kualitas sumber daya manusia.

"Kedua pasangan calon tampaknya tidak berani memunculkan pengendalian tembakau dalam visi dan misi kesehatan mereka. Hal ini mengecewakan sekaligus menjadi sebuah pertanyaan besar," tuturnya.

Prijo menduga program pengendalian tembakau yang tidak ada dalam visi dan misi kesehatan menandakan intervensi kuat industri tembakau dalam kebijakan setiap pemerintahan.

"Juga menunjukkan perlawanan dan komitmen yang lemah terhadap keberpihakan pada kesehatan masyarakat dari setiap pemimpin," katanya.

Debat putaran ketiga pada Minggu malam (17/3) diikuti dua calon wakil presiden bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

Pemilihan Presiden 2019 akan diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu pasangan 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.*


Baca juga: IISD tegaskan pengendalian tembakau untuk lindungi semua

Baca juga: YLKI dorong capres perhatikan pengendalian tembakau